Menjadi ksatria iman
1 Timotius 6:11-16
Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.
- 1 Timotius 6:12
Kita mungkin pernah mendengar kisah Raja Arthur, seorang raja yang pandai berperang dan penuh keberanian dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Ia juga setia melindungi kerajaannya, Camelot, dari serangan musuh.
Di dalam kisah Raja Arthur, juga diceritakan tentang legenda Meja Bundar, tempat para ksatria terpilih berkumpul untuk membicarakan masalah-masalah kenegaraan. Para ksatria yang terpilih adalah orang-orang hebat dalam berperang dan punya jiwa nasionalisme yang tinggi. Mereka berjanji setia melindungi kerajaan bahkan dengan taruhan nyawa sekalipun.
Paulus juga menggambarkan orang Kristen sebagai “ksatria-ksatria” yang dipilih dan dipanggil untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Ketika seseorang berikrar menjadi seorang anak Tuhan, diteguhkan dan dimantapkan melalui baptisan kudus, maka ia harus menjadi seorang yang memegang teguh janjinya untuk tetap setia kepada Kristus. Tugas utamanya adalah bertanding dalam pertandingan iman yang benar dan merebut hidup yang kekal. Ada perjuangan yang harus ditunjukkan oleh orang percaya yang menyatakan bahwa dirinya sudah diselamatkan oleh Kristus.
Penebusan Kristus dengan darah-Nya yang mahal harus nyata di dalam praktik hidup yang benar (ay. 14). Bukan lagi menjadi orang Kristen yang mudah menyerah dengan segala macam pergumulan dan tantangan hidup tetapi berjuang mati-matian untuk menang atas semuanya itu. Ia juga diminta untuk mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, kesabaran, dan kelembutan selama menjalani pertandingan iman (ay. 11).
Bagaimana dengan Anda yang sudah mengaku sebagai anak-anak Tuhan dan menjadi bagian dari Kerajaan Allah? Anda adalah ksatria-ksatria yang sudah dipilih dan ditentukan, dipanggil untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Kristus sudah berkorban bagi Anda dan saat ini giliran Anda untuk berkorban bagi-Nya. Sekarang saatnya Anda berkorban, misalnya dengan menyatakan keadilan di tengah lingkungan Anda ditempatkan atau memiliki kesetiaan dalam pekerjaan atau pernikahan Anda.
Mari tunjukkan diri sebagai murid-murid Tuhan Yesus, ksatria iman sejati, sesuai dengan ikrar keyakinan iman bahwa kita sudah percaya Yesus dan menjadikan Dia sebagai Tuhan atas hidup kita. Hendaklah setia menjalankan panggilan selama pertandingan iman Anda di dunia ini hingga pada akhirnya di kekekalan nanti.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah menjadi ksatria iman yang menjadi saksi Kristus di tengah dunia?
- Apa komitmen pengorbanan yang ingin Anda berikan kepada Kristus Yesus?