Menjadi Milik Kristus
Galatia 5:16-26
Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-Galatia 5:24
Saat membeli sebuah barang, kita akan membayar lunas dengan sejumlah uang sehingga barang tersebut kemudian akan menjadi milik kita. Sama halnya dengan Kristus. Dia sebenarnya telah membeli kita, membayar dengan
darah-Nya, dan kemudian kita jadi milik-Nya. Bersyukur kita sudah menjadi milik Kristus.
Paulus menyatakan di dalam tubuh kita berdiam bait Roh Kudus yang kita peroleh dari Allah sehingga tubuh kita bukan milik sendiri melainkan sudah lunas dibayar Kristus. Karena itu, hendaklah kita memuliakan Tuhan dengan tubuh kita (1Kor. 6:19-20). Ketika Kristus mati dan bangkit maka darah-Nya sudah menebus kita dari maut, hidup kita bukan lagi milik sendiri tetapi milik Kristus.
Bagaimana seharusnya menjalani hidup yang sudah menjadi milik Kristus? Ketika sudah menjadi milik Kristus maka hidup kita bukan untuk kesenangan sendiri tetapi untuk Allah. Artinya, hidup kita bukan lagi untuk memuaskan daging kita tetapi untuk menyenangkan hati Allah. Dalam ayat emas, Paulus menegaskan, “Barangsiapa menjadi milik Kristus, maka ia harus menyalibkan dagingnya, yang penuh dengan nafsu dan keinginan dagingnya.” Menyalibkan daging berarti kita mengendalikan diri dan tidak mau dikuasai oleh daging. Kita belajar mematikan keinginan daging, yaitu tabiat perbuatan dosa kita (Gal. 5:19-20).
Dalam buku Mutiara Kehidupan Kristen, John Calvin menyatakan bahwa sebagai milik Allah, hendaklah seluruh keberadaan hidup kita diarahkan kepada Allah sebagai satu-satunya sasaran hidup kita. Kita berhenti memikirkan diri kita sendiri dan segala keinginan kita. Kita harus mau hidup dan mati bagi Dia. Hikmat dan kehendak Allah harus menguasai segala perbuatan kita, bukan lagi untuk diri kita tetapi justru untuk kemuliaan Allah.
Melalui renungan hari ini, hendaklah melihat kembali hidup kita. Apakah hidup kita sudah benar-benar memuliakan nama Tuhan? Apakah perkataan kita sudah menjadi berkat bagi orang lain? Apakah perbuatan kita membawa kebaikan bagi orang lain? Apakah hati dan pikiran kita dikuasai oleh firman Tuhan? Ketika sudah menjadi milik Kristus, seharusnya hidup kita menghasilkan buah Roh Kudus yang memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama.
Refleksi Diri:
- Sadarkah Anda bahwa darah Yesus telah menebus Anda dari maut dan menjadikan kita milik-Nya? Bagaimana Anda akan meresponinya?
- Apa buah-buah Roh yang sudah Anda hasilkan yang memuliakan Bapa di Sorga?