Menunda Adalah Bahaya
Kisah Para Rasul 24:1-2; 22-27
Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai.
- Pengkhotbah 11:4
Pengkhotbah 11:4 berbicara tentang kebiasaan menunda sehingga tidak ada keputusan yang diambil dan keberhasilan yang diraih. Dalam Alkitab, ada seorang tokoh yang menunda keputusan penting dalam hidupnya. Ia adalah
Feliks, wali negeri Yudea. Ketika Paulus dituduh membuat kekacauan dan dihadapkan pada persidangan, salah seorang yang menyidangkannya adalah Feliks. Pada waktu itu, Paulus berkesempatan untuk menceritakan Injil kepadanya. Berita Injil menarik perhatiannya tetapi ia tidak mengambil keputusan untuk percaya. Ia menyuruh Paulus pergi sambil berkata bahwa ia akan memanggilnya lagi sambil menunggu “kesempatan baik” (ay. 25). Ia menunda hal terpenting dalam kehidupannya, yaitu memiliki hubungan yang benar dengan Allah. Kita tidak tahu apakah di kemudian hari Feliks percaya Kristus atau tidak, tetapi dari sikap yang ditunjukkannya, kemungkinan tidak. Ia menunda karena menunggu “kesempatan baik”.
Menunda adalah bahaya, terlebih jika yang ditunda adalah hal yang penting bahkan sangat penting dalam hidup. Keputusan percaya Tuhan Yesus adalah keputusan terpenting dalam hidup karena menentukan nasib kita sekarang dan sesudah kita meninggalkan dunia ini. Tak ada seorang pun yang bisa memastikan ada kesempatan baik. Dengan menunda, kita pikir kita bisa mengatur atau mengendalikan hari esok. “Nanti besok-besok saja saya percaya Tuhan. Sekarang belum bisa.” Ia pikir hari esok pasti ada, padahal siapa yang bisa memastikan ia akan melihat matahari besok? “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.” (Ams. 27:1).
Kata favorit Setan adalah “besok”. Jika ia bisa membuat seseorang menunda mengambil keputusan untuk percaya Tuhan Yesus sampai besok, maka ia sudah berhasil. Ia menggunakan besok dengan maksud yang sama seperti warung nasi yang mencantumkan tulisan “Hari ini bayar, besok gratis”. “Hari ini” adalah kata yang Tuhan senangi, seperti tertulis “sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.” (2Kor. 6:2).
Jangan menunda-nunda lagi untuk menerima Yesus masuk ke dalam hati Anda. Tidak ada hari esok, waktunya sekarang. Hari ini atau Anda akan menyesal selamanya.
Refleksi Diri:
- Jika Anda belum menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda, segera berdoa dan undang Dia masuk ke dalam hati Anda.
- Jika Anda sudah menerima Yesus, siapa orang yang ingin Anda beritakan tentang kabar baik keselamatan?