Menyikapi ceng beng
Pengkhotbah 9:1-6
Karena orang-orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, tetapi orang yang mati tak tahu apa-apa, tak ada upah lagi bagi mereka, bahkan kenangan kepada mereka sudah lenyap.
- Pengkhotbah 9:5
Ayat di atas hendak menjelaskan kepada kita bahwa orang yang mati tak tahu apa-apa. Bagaimana mungkin yang tidak tahu apa-apa memberikan petunjuk? Ketika seseorang meminta petunjuk arwah orang mati, sebenarnya ia bukanlah menerima petunjuk dari arwah tersebut, melainkan dari setan yang menyamar menyerupai orang yang sudah mati itu. Jadi praktik berdoa minta kepada orang mati adalah tindakan tidak logis yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Kalau kita merasa mendengar suatu permintaan dari orang yang sudah mati, tidaklah perlu diladeni karena sesungguhnya itu adalah tipuan iblis.
Dalam Ayub 7:9-10 dikatakan bahwa, “Sebagaimana awan lenyap dan melayang hilang, demikian juga orang yang turun ke dalam dunia orang mati tidak akan muncul kembali ke rumahnya, dan tidak dikenal lagi oleh tempat tinggalnya.” Tidak ada arwah yang gentayangan kembali ke rumahnya. Arwah orang mati, telah dipastikan tempatnya sesudah kematiannya dan tidak diberikan kesempatan lagi untuk kembali ke rumahnya. Bahkan orang yang mati tempat kediamannya pun tidak mengenalnya.
Jika orang yang sudah mati tidak bisa mendengar, menjawab doa kita, dan mendatangi dunia kita ini, lalu bagaimana sikap kita terhadap saudara kita yang sudah mati. Pergilah ke kubur bersama saudara-saudara kita, Ceng Beng adalah momen yang indah supaya sesama saudara menjalin kasih. Terkadang sesama saudara sulit berkumpul tapi hari berziarah bisa jadi momen berkumpul yang indah. Membersihkan kuburan bukan supaya yang mati senang, tapi itu adalah perbuatan baik jika kita bisa melakukan tanggung jawab yang sudah sepatutnya.
Yang terakhir, waktu berziarah ke kubur, ingatlah selalu bahwa satu saat nanti kita juga akan masuk liang kubur. Saat itu kita tidak lagi bisa mengubah nasib kita. Karena itu selama masih hidup, hendaklah kita sungguh mengenal dan mengalami kasih Yesus. Hiduplah baik untuk menjadi saksi bagi sesama. Kelak mereka yang akan berziarah bisa mengenang kesaksian baik yang kita pernah lakukan sehingga mereka pun terdorong untuk melakukannya yang baik demi kemuliaan Tuhan.
Salam berziarah.
Refleksi Diri:
- Bagaimana pandangan Anda dan keluarga Anda mengenai arwah orang mati? Apakah sesuai dengan apa yang disampaikan firman Tuhan hari ini?
- Apakah Anda sudah memanfaatkan momen hari berziarah untuk mempererat tali persaudaraan di antara sanak saudara?