Mortifikasi
Roma 8:1-17
Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
- Roma 8:13
Mortifikasi adalah tindakan seseorang untuk mematikan keinginan-keinginan daging (baca: dosa) sebagai bagian dari proses pengudusan. Mortifikasi adalah pekerjaan Roh kudus dalam diri orang percaya. Dengan kata lain, Roh kudus memberi kesanggupan kepada orang percaya untuk hidup benar dengan menolongnya mematikan perbuatan dosa.
Mortifikasi bukan asketisme (menganggap jasmani itu jahat sehingga menolak kenikmatan jasmani). Dalam agama tertentu, ada petapa yang asketis, menyiksa jasmani supaya jiwa murni dengan cara misalnya, berpuasa makan. Bukan itu yang dimaksud. Mortifikasi adalah sikap yang tegas mengatakan jahat adalah jahat, dosa ya dosa. Tegas-tegas menolak memikirkan apalagi melakukan.
Tuhan Yesus mengatakan, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk. 9:23). Pada zaman Romawi, seorang yang dihukum salib harus memikul sendiri salibnya ke tempat penyaliban. Kalau sudah pikul salib, berarti ujungnya sudah jelas: mati. Jadi kalau Tuhan Yesus berkata dan menekankan tentang pikul salib, maka ada konsekuensi yang sangat berat. Pikul salib bagi orang percaya artinya mati terhadap dosa. Kita harus stop melakukan apa pun yang kita lihat, yang kita dengar, pegang, atau apa saja yang disebut jahat.
Mortifikasi tidak terjadi dengan sendirinya. Selain memohon pertolongan dari Roh Kudus, harus ada ketegasan dan motivasi yang kuat. Kita harus tegas bahkan berani mengorbankan kesenangan demi kekudusan kita. Seorang jemaat berhasil berhenti merokok dengan motivasi kuat dan memohon pertolongan Roh kudus. Ia akhirnya bisa berhenti begitu saja. Jemaat lain juga berhenti merokok, tetapi setelah mengalami dua kali serangan jantung. Yang satu karena ketegasan dan motivasi, yang lain karena keterpaksaan.
Anda masih bergumul dengan dosa apa hari ini? Jadikan mortifikasi sebagai tekad Anda untuk menang atas dosa. Berani tegas, minta pertolongan Roh Kudus. Jangan minati, jangan dekati, jangan sentuh, apalagi nikmati dosa. Just say No!
Refleksi Diri:
- Adakah selama ini perbuatan jahat (dosa) yang masih menguasai diri Anda?
- Sudahkah Anda meminta pertolongan Roh Kudus untuk dimampukan bersikap tegas dalam mematikan dosa yang Anda lakukan?