Muliakan Tuhan dengan hartamu
Amsal 3:1-26
Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.
- Maleakhi 3:10
Salomo sedang mengajarkan bagaimana mengikut Tuhan dengan benar. Rumusan yang ia buat di Amsal 3 ini, antara lain: Janganlah melupakan ajaran firman Tuhan (ay. 1). Percaya dan bersandar kepada Tuhan (ay. 5). Hidup dan perbuatan kita hendaklah diselaraskan dengan kehendak Tuhan dan firman-Nya (ay. 6-7) Gunakan hikmat dan bijaksana yang berasal dari Tuhan dalam menjalani hidup ini (ay. 13; 21-22) dan yang terakhir, muliakan Tuhan dengan hartamu (ay. 9-10). Jadi, memberi persembahan kepada Tuhan adalah satu dari lima hal penting, dalam mengikut Tuhan dengan benar.
Dalam Injil Sinoptik (kitab Matius, Markus, dan Lukas) dapat kita temui setidaknya satu per enam ajaran adalah bagaimana sikap kita terhadap harta dan uang, serta bagaimana menata dan mempersembahkan uang kita kepada Tuhan.
Bagaimana cara kita mempersembahkan harta kita kepada Tuhan? Dari seluruh ajaran Alkitab, persembahan uang dialamatkan pada tiga tujuan utama:
Pertama, untuk membiayai orang yang dipakai Tuhan untuk berkhotbah dan mengajar firman kepada kita. “Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkotbah dan mengajar” (1Tim 5:17). Pada zaman itu, penatua bertugas mengurus gereja, sambil mengajar dan berkhotbah. Mereka yang persiapannya asal-asalan berbeda dengan yang sungguh-sungguh, akan terasa saat mendengarkan apa yang mereka ajar dan khotbahkan. Hormatilah mereka yang berjerih payah dalam berkhotbah dan mengajar kita.
Kedua, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan di rumah Tuhan, yaitu gereja. Sewaktu umat Tuhan sudah tidak membawa persembahan kepada Tuhan melalui gereja-Nya, Tuhan mengingatkan umat melalui Nabi Maleakhi dengan tujuan, “… supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku.” (Mal. 3:10).
Ketiga, untuk menolong orang-orang miskin, para janda, yatim piatu, orang asing, orang yang dalam kesusahan, dan para misionaris. Paulus berkata, “…memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan untuk melakukannya” (Gal. 2:10). Saudaraku, mari kita menghormati Tuhan dengan memberi sesuai tujuan yang Dia tetapkan. Janganlah kita tidak menghormati Tuhan dengan menahan apa yang seharusnya diberikan untuk memuliakan Tuhan. Camkan baik-baik!
Salam muliakan Tuhan dengan hartamu.
Refleksi Diri:
- Sudahkah Anda memberikan persembahan sebagai salah satu bentuk penghormatan dan pemuliaan Anda kepada Tuhan?
- Apa yang Anda akan lakukan supaya setia dalam memberi persembahan?