Murka Allah sungguh nyata
Roma 1:18-32
Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
- Roma 1:18-19
Berulang kali murka Allah dikisahkan di dalam Alkitab. Sodom dan Gomora yang dilumat oleh api belerang dari langit, air bah yang menenggelamkan daratan pada masa Nabi Nuh, dibuangnya bangsa Israel ke Babel, merupakan kisah-kisah yang menunjukkan murka Allah. Kisah yang bukan isapan jempol tapi sungguh nyata.
Penekanan kata “sorga” pada ayat emas ini menunjukkan kemuliaan Allah sebagai pemberi murka memiliki derajat kemuliaan yang berbeda jauh dari manusia.
Allah itu Mahakudus sekaligus Mahaadil. Allah menjatuhkan murka-Nya tidak sembarangan dan dengan alasan yang sangat jelas. Perbuatan dosa manusia, itulah yang menyebabkan Allah menjatuhkan murka-Nya. Manusia melakukan perbuatan dosa bukan karena mereka tidak tahu kebenaran, tapi karena benih dosa di dalam dirinya yang terus memberontak kepada Allah. Karena itu Paulus berkata bahwa murka Allah tidak bisa diremehkan. Murka itu sungguh nyata bagi orang berdosa.
Murka Allah dijatuhkan Allah dengan beragam cara. Pada ayat 24 dan 26, dua kali Paulus menuliskan kata “menyerahkan” yang menyatakan bahwa Allah membiarkan dosa yang dilakukan manusia terus dilakukan. Namun ingat, pasti ada kehancuran di ujung perbuatannya.
Sebuah film biografi berjudul, Bohemian Rhapsody, menampilkan kisah hidup vokalis Inggris ternama. Penyanyi ini hebat dan berbakat, tetapi terjatuh ke dalam dosa seksual, yaitu homoseksual. Ia melakukan dosa itu berulang-ulang. Ada konsekuensi Allah atas apa yang dilakukannya. Akhirnya, ia terserang penyakit mematikan, yaitu AIDS. Kesehatan tubuhnya semakin merosot, hingga akhirnya ia meninggal.
Tuhan tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Hukuman Allah atas dosa pasti ada bagi mereka yang tidak mau bertobat. Hanya Kristus yang dapat membasuh dosa, mengubah kain kesumba yang berwarna merah menjadi putih seperti bulu domba.
Saudaraku, sekalipun telah berada di dalam Kristus, bukan berarti Anda terlepas dari konsekuensi dosa. Murka Allah akan tetap berlaku bagi orang yang berbuat dosa. Segala perbuatan dosa ada konsekuensinya. Karena itu, dengan pertolongan Roh Kudus, berusahalah untuk hidup benar dan kudus di hadapan Tuhan.
Soli Deo Gloria.
Refleksi Diri:
- Apa yang menghalangi Anda untuk hidup kudus di hadapan Bapa di Sorga?
- Apa komitmen yang akan Anda lakukan untuk menggapai hidup kudus?