Neglected blessing
Lukas 2:4-7; Yohanes 1:10-13
Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
- Lukas 2:6-7
Senada dengan apa yang disampaikan Lukas, Rasul Yohanes menulis di Yohanes 1:11 demikian, “Ia (Yesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.”
Dua bagian yang kita baca ini mencatat dengan jelas bahwa Yesus, anak Allah yang jadi manusia, mengalami penolakan. Coba kita bayangkan, anak pemilik perusahaan ditolak oleh pegawai yang bekerja di perusahaan ayahnya. Benar-benar keterlaluan!
Anda mungkin pernah mengalami penolakan. Anda ditolak ketika menyatakan cinta, ditolak saat melamar kerja, ditolak kedatangan kita di suatu tempat, dan sebagainya. Saya pun pernah sering ditolak. Ooh… sudah biasa dong, ya? Ngga juga. Tetap saja tidak enak kalau ditolak. Saat berkunjung ke jemaat, ada yang menolak dengan tidak membukakan pintu. Ada juga yang keluar menyambut hanyalah si mbak rumah tangganya saja. Ketika kami bilang, “Kami dari gereja, mau berkunjung.” Si mbak malah masuk ke dalam dan tak lama keluar lagi sambil berkata polos, “Maaf.. kata ibu, ibu ngga ada di rumah.” Aduh, menyakitkan ya..
Respons terhadap kelahiran Yesus di dunia pun berbeda-beda. Ada yang menyambut dengan sukacita. Sebagian ada yang biasa-biasa saja. Ada yang jelas menolak secara nyata. Anda termasuk kategori yang mana? Saya mah yang menyambut Dia. Benarkah? Ya, saya siapkan semua perlengkapan Natal, dekorasi Natal, kado-kado Natal buat banyak orang. Hanya itu saja? Natal hanya sekedar dekorasi dan atributnya saja? Lalu untuk Sang Bayi, mana? Nah, itu dia yang saya lupa. Aiih… seringnya kita sibuk menyiapkan ini-itu untuk Natal, belanja ini-itu demi kemeriahan Natal, tapi Dia, Sang Bayi Natal itu sendiri kita lupakan.
Bayi Natal ditolak dimana-mana, sampai akhirnya Dia terlahir di kandang hina. Kehadiran Yesus ditolak, tapi Dia tidak putus asa, kasih-Nya sungguh luar biasa! Yesus rela datang ke dunia untuk Anda dan saya yang seharusnya binasa. Jangan lagi terus mendukakan Dia dengan menolak berkat-Nya yang dicurahkan itu. Mari sambut Dia, beri tempat utama bagi-Nya, Sang Bayi Kudus di Natal ini.
Refleksi Diri:
- Bagaimana biasanya respons Anda saat ditolak seseorang? Dapatkan Anda memahami perasaan yang dialami Yesus?
- Sudahkah Anda mensyukuri dan berterima kasih atas kedatangan Yesus ke dunia ini?