Ngaca Dulu, Jangan Selfie Aja
Wahyu 3:14-22
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
- Matius 7:5
Zaman sekarang orang senang foto selfie. Bukan hanya orang muda yang suka, tetapi emak-emak juga banyak yang senang menampilkan foto selfienya di media sosial. Tentu foto yang ditampilkan adalah foto-foto yang dianggap bagus. Untuk memuaskan keinginan mendapat foto bagus, produsen handphone sampai menciptakan kamera selfie yang bisa mempercantik wajah orang yang difoto.
Celik tetapi buta. Inilah yang terjadi pada Laodikia. Kota ini punya pabrik salep mata yang mujarab. Mereka merasa mata mereka sehat. Kalau sakit, mereka sudah punya obatnya. Namun, Tuhan mengatakan, “… engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” (ay. 17). Buta yang dimaksud di sini adalah kebutaan hati. Mereka tidak dapat melihat kelemahan diri sendiri, tetapi cepat melihat kelemahan orang lain. Inilah pola pikir zaman sekarang yang tercermin dalam kebiasaan ber-selfie. Orang akan cepat menghapus foto jelek dari kameranya dan mem-posting foto bagus. Di sisi lain, mereka akan cepat sekali memberi komentar negatif bahkan mem-bully netizen yang tidak mereka sukai. Bagaimana kita mau mengoreksi diri kalau kita sigap sekali menghapus yang buruk-buruk pada diri kita?
Tuhan Yesus menegur orang yang demikian. Jika saya mengkalimatkan teguran itu dalam bahasa sekarang, maka kira-kira begini, “Hai orang muna, ngaca dulu sebelum kamu ngritik orang lain.” Ya, kita buta bukan karena tidak dapat melihat tetapi karena jarang ngaca. Berbeda dengan kamera selfie yang dijejali teknologi mempercantik wajah, cermin yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu tidak pernah berubah. Ia tidak pernah bohong. Ia menampilkan refleksi diri kita apa adanya. Tentu yang saya maksud bukan saja ngaca dalam arti fisik, tetapi juga ngaca batin.
Ambillah waktu sejenak untuk ngaca batin kita. Mari bercermin dulu, sambil bertanya dalam hati, siapakah diri saya? Kenali kelebihan-kelebihan Anda dan pakai itu semua untuk melakukan hal-hal baik dan berkenan oleh Tuhan sepanjang hari ini.
Refleksi Diri:
- Bagaimana Anda selama ini melihat diri sendiri dibandingkan orang lain?
- Apa yang Anda lakukan supaya tidak mudah menilai negatif dan mengkritik orang lain?