Niatan Dalam Memberi Uang
Matius 28:1-15
Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu.
- Matius 28:12
Mereka memberi sejumlah besar uang. Sebelum memberi, mereka berunding dulu. Mereka bukannya ambil tindakan gegabah. Rapatkan dulu supaya tujuannya jelas. Kelihatannya benar dan bijak yahh… Luar biasa! Eitss… tapi tunggu dulu, tolong perhatikan seluruh perikop bacaannya, ya bapak, ibu!
Inilah gunanya membaca Alkitab secara lengkap, agar kita tak sesat di jalan. Mari perhatikan, siapa saja orang yang terlibat dalam rapat itu? Para tua-tua dan imam kepala, mereka adalah kaum sanherdin, yaitu para pemuka agama. Apa yang dihasilkan dari perundingan tersebut? Apa rencana yang mereka buat? Mereka sedang merencanakan memberi sejumlah uang. Berapa besarannya? Banyak atau sedikit? Buannyaaak… Dituliskan pada ayat tersebut, mereka memberi sejumlah besar uang. Untuk apa uang sejumlah besar? Nah, ini yang kita mau pelajari. Untuk sogok! Mereka menyogok para penjaga kubur Yesus untuk menyebarkan hoax. Kabar bahwa Yesus bukannya bangkit, melainkan jenazah-Nya diculik para murid. Sungguh niatan yang jahat!
Kejadian ini sebetulnya banyak terjadi di zaman sekarang. Banyak orang suka memberi, tapi tujuan mereka memberi karena ada maksud tertentu. Mereka memberi dengan tujuan busuk. Menyuap untuk melancarkan proyek, menyogok untuk membuat dan menyebarkan hoax, menyodorkan sejumlah uang untuk memutar fakta kebenaran.
Money is Power! Ini dia masalahnya. Bukan uangnya tetapi bagaimana kita menggunakan uangnya. Uang bisa menolong, tapi juga bisa merongrong. Uang bisa meramaikan, tapi juga bisa membungkam. Uang bisa berkata benar, tapi juga bisa berkata salah. Semua tergantung apa dan siapa yang menggunakan dan memerintahkannya.
Banyak dusta, duka, dan dosa karena uang. Ngeri ya kalau dipikirkan. Yang menyogok adalah orang yang tahu perintah Tuhan bahkan hafal perintah Tuhan. Kok bisa? Bisa karena uanglah Tuan mereka. Aah… sungguh mengerikan! Hari ini Anda ada niat memberi? Coba cek tujuan Anda memberi. Apakah untuk menyenangkan Tuhan? Apakah Tuhan dimuliakan dengan pemberian Anda? Apakah saya yang disenangkan dan ditinggikan? Mari koreksi diri dan kalau memang ada niatan yang tidak menyenangkan Tuhan dalam memberi, segera bertobat!
Refleksi Diri:
- Bagaimana niatan Anda selama ini dalam memberi uang kepada seseorang?
- Sudahkah Anda memakai uang yang Anda miliki untuk memberi demi kemuliaan Bapa di Sorga?