Orang Munafik Bermuka Dua
Lukas 12:54-59
Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
- Lukas 12:56-57
Yesus menyapa orang banyak yang mengikuti-Nya dengan sebutan “orang munafik”. Dia bertanya mengapa mereka tidak dapat menilai zaman dan tidak memutuskan sendiri apa yang benar. Sebenarnya, jawabannya terletak
pada kata “orang munafik”. Orang munafik adalah orang yang lebih mementingkan penampilan lahiriah sehingga hatinya tak lurus dan tak terbuka kepada Allah. Untuk menilai zaman dan memutuskan apa yang benar diperlukan hati yang arif, peka, dan terbuka kepada Allah.
Jika Anda termasuk orang yang asal ke gereja, terlambat tidak merasa gelisah, pakai uang gereja untuk melayani hobi travelling dengan mengatasnamakan pelayanan dengan biasa-biasa saja, penampilan seperti malaikat tapi hati jahat dan licik serta cemar, dan sikap munafik lainnya, ingatlah Tuhan sanggup menguji hati. Dia tahu siapakah Anda sebenarnya. Orang lain bisa kita kelabui tapi Tuhan tidak bisa. Orang munafik sebenarnya tidak hidup sungguh di hadapan Tuhan. Lalu, apa yang Yesus mau? Berlakulah lurus, jujur ,murni, dan berusaha hidupbenar sesuai yang Tuhan sudah ajarkan.
Bagaimana kalau pendeta yang munafik? Majelis dan aktivis yang munafik? Atau jemaat munafik? Kita banyak temui sekarang lho.. Zaman ini adalah zaman yang penuh kepalsuan. Sangat sering kita bertemu dengan orang-orang munafik, bahkan tak jarang mereka yang kita kenal sebagai sahabat, teman, dan pasangan.
Sulit mengenali orang munafik karena mereka selalu bersembunyi di balik topeng. Tanda-tanda orang munafik ada empat, yaitu bila berbicara dusta, bila berjanji tidak ditepati, bila diamanati ia berkhianat, dan yang menonjol adalah mereka bermuka dua. Satu-satunya alasan mengapa mereka bermuka dua adalah untuk mengejar ambisi pribadi. Mereka sangat berbakat bersandiwara. Misalnya, pura-pura lugu padahal licik, pura-pura peduli padahal bodo amat, atau sifat-sifat yang berbeda 100 derajat di depan maupun di belakang.
Jangan berlaku munafik karena itu tidak menyenangkan Tuhan. Namun yang tak kalah penting, kiranya Anda senantiasa meminta hikmat Sorgawi dari Tuhan Yesus agar bisa membedakan mana orang yang tulus dan munafik. Tujuannya supaya Anda tidak terjerat olehnya atau tertular kemunafikannya.
Salam tidak munafik.
Refleksi Diri:
- Adakah sifat munafik yang selama ini merasuk di dalam diri Anda?
- Apa komitmen Anda untuk berani bersikap lurus, jujur, murni, dan berusaha hidup benar di hadapan Allah?