Orang Yang Berbahaya
Yohanes 8:30-36
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya:
“Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”
- Yohanes 8:31-32
Ada hal yang menarik jika kita perhatikan dari apa yang Rasul Yohanes tuliskan di dalam kitab Injil ini. Dikatakan “banyak orang yang percaya kepada Tuhan Yesus”.
Ini sebenarnya bukan fenomena baru bagi Yesus. Di dalam pelayanan-Nya begitu banyak orang yang mengikuti, bahkan sampai ribuan. Namun, kebanyakan hanya terikat pada hal-hal yang membuat mereka nyaman. Saat diperhadapkan ketidaknyamanan, saat harus berkomitmen penuh kepada Yesus, satu per satu mereka meninggalkan-Nya.
Kita bisa melihat dan membandingkan dengan orang-orang Yahudi yang awalnya percaya Yesus. Jika memperhatikan apa yang terjadi pada ayat-ayat selanjutnya, mereka justru melawan apa yang dikatakan Tuhan Yesus. Mereka bahkan mengata-ngatai Yesus kerasukan setan dan di bagian akhir dikatakan mereka mengambil batu mau melempari-Nya (lih. ay. 48, 52, 59). Sungguh berbahaya, orang-orang yang tadinya percaya bisa berubah melawan Kristus. Betapa menakutkan ketika ada orang-orang yang mengaku percaya Yesus, tetapi tidak mau menerima apa yang Dia katakan kepada mereka. Orang-orang yang menyatakan dirinya percaya Yesus, belum tentu berkomitmen mengikuti-Nya dengan sungguh. Bagi mereka, Yesus bukanlah pusat dari segalanya.
Orang yang berbahaya adalah yang menyatakan dirinya sebagai orang Kristen, tetapi hidupnya sebenarnya tidak di dalam Kristus. Mereka yang masih berkata bahwa keselamatan bisa didapatkan melalui perbuatan baik, yaitu dengan rajin beribadah, memberi persembahan, pelayanan dll. Tidak sedikit yang berkata semua agama itu sama, Yesus hanya salah satu jalan, semua jalan ke surga adalah sama. Tidak ketinggalan adalah mereka yang mengaku dirinya Kristen, tetapi hidupnya tidak berbeda dengan cara hidup dunia, tidak mau keluar dari dosa dengan alasan, “Semua orang juga melakukannya kok, yang penting saya gak merugikan orang lain.”
Semua itu dibungkus dengan “selubung” orang Kristen yang baik di hadapan orang lain. Ingatlah! Ketika kita percaya Yesus, kita seharusnya hidup menurut jalan yang Dia kehendaki.
Jalan yang sesuai dengan kebenaran firman-Nya. Hanya Yesus yang seharusnya menjadi pusat hidup kita.
Refleksi Diri:
- Apakah ada perilaku yang sering Anda lakukan, tidak mencerminkan sebagai pengikut Kristus?
- Apa hal buruk yang selama ini Anda lakukan dan ingin mengubahnya karena sekarang Anda adalah pengikut Kristus?