Orangtua Yang Tidak Pilih Kasih
Kejadian 37:1-11
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
- Kejadian 37:4
Menurut sebuah studi, hampir 85% orangtua memiliki anak favorit, yaitu anak yang paling disayang atau paling dekat dengan mereka. Alasannya beragam, bisa karena anak tersebut lebih berprestasi, lebih taat, lebih bisa mengambil hati orangtua, dibandingkan saudara sekandungnya. Atau bisa juga karena anak bungsu sehingga mendapat perhatian lebih dibandingkan kakak-kakaknya.
Kisah keluarga Yakub merupakan contoh buruk sikap yang seharusnya tidak dilakukan oleh orangtua. Yusuf menjadi anak favorit Yakub dan ini membuat saudara-saudara Yusuf iri, benci, serta tidak mau bersikap ramah terhadapnya.
Ketika orangtua memperlakukan anak yang satu lebih spesial daripada yang lain maka anak-anak akan saling “bersaing” mendapatkan perhatian orangtua. Anak favorit cenderung menganggap dirinya penting dan memanfaatkan kedudukannya sebagai anak favorit untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Sedangkan anak kurang favorit merasa kurang berharga dan akhirnya berjuang semaksimal mungkin hanya untuk menyenangkan dan mendapatkan perhatian orangtua.
Bagaimana menjadi orangtua yang tidak pilih kasih? Pertama, orangtua harus menyadari bahwa setiap anak diciptakan Tuhan unik dan memiliki kelebihan masing-masing. Orangtua diharapkan mengarahkan anak-anak tumbuh sesuai dengan bakat dan talenta yang Tuhan karuniakan. Mungkin satu anak intelektualitasnya kurang, tetapi bakat seninya sangat menonjol. Orangtua harus bisa melihat kemampuan anak tersebut dan mengembangkannya demi masa depannya.
Kedua, orangtua perlu menyadari, anak bukanlah investasi untuk mendapatkan keuntungan. Anak adalah titipan Tuhan yang dipercayakan kepada orangtua untuk dibimbing bertumbuh dan berkembang agar bisa memenuhi panggilan Tuhan di dalam hidupnya. Tuhan Yesus pasti memiliki rencana hidup bagi setiap anak untuk menjadi alat kemuliaan Tuhan melalui keahlian dan kemampuan yang dikaruniakan. Anak-anak bukanlah alat kemuliaan dan kebanggaan orangtua, bahkan untuk mencukupkan kebutuhan orangtua di masa tua. Orangtua harus melihat anak-anak sebagai gambar dan rupa Allah yang pasti memiliki hal-hal besar yang Yesus akan kerjakan di dalam hidup mereka.
Sebagai orangtua, mari memperlakukan anak-anak tanpa pilih kasih, seperti Yesus memperlakukan setiap orang sama. Keharmonisan tercipta karena menerima perbedaan di dalam keluarga dan mengelolanya untuk saling melengkapi satu sama lain.
Refleksi Diri:
- Sebagai orangtua, bagaimana berlaku tidak pilih kasih? Apakah Anda sadar setiap anak diciptakan Tuhan unik dan punya kelebihan masing-masing?
- Apa yang akan Anda lakukan sebagai orangtua untuk mengarahkan dan membimbing anak sesuai panggilan Tuhan di dalam hidupnya?