Others First = Life ; Me First = Death
Kisah Para Rasul 2:41-47
Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
- Kisah Para Rasul 2:44-45
Buku Autopsy of a Deceased Church, memuat kalimat berikut: Others First=Life. Me First=Death. Jika komunitas orang percaya isinya adalah orang-orang egois maka bisa dipastikan komunitas tersebut tidak ada kehidupan. Beberapa orang Kristen tidak mau terlibat relasi lebih dalam di komunitas karena tidak mau berbagi hidup dengan yang lain. Jika saat ini kita merasa bisa menjadi orang Kristen seorang diri, tidak membutuhkan komunitas, tanpa sadar kerohanian kita sedang menuju kemunduran.
Bacalah sekali lagi ayat emas di atas. Apakah tindakan yang disampaikan pada ayat tersebut berlebihan? Bukankah ini seperti paham komunis? Jangan salah, dicatat dalam Alkitab bahwa jemaat gereja mula-mula masih memiliki aset pribadi. Mereka tidak masuk ke dalam komunitas lalu dengan terpaksa menandatangani persetujuan menyerahkan seluruh harta milik. Mereka justru dengan sukarela memberikan apa yang mau diberikan untuk kepentingan saudara seiman. Ini bukan suatu kebiasaan pada zaman itu. Apalagi natur alami manusia yang jatuh ke dalam dosa adalah hidup demi kepentingan diri sendiri. Ini menunjukkan tanda perubahan hidup yang luar biasa.
Di ayat 42 terdapat kata “persekutuan” atau koinonea (Yunani) yang artinya berbagi bersama. Di ayat emas kita menemukan lagi kata “bersama”. Jadi, komunitas Kristen adalah mengenai berbagi hidup bersama. Selalu ada di antara mereka yang menjual harta miliknya. Kristus pun menunjukkan cara hidup yang tidak egois. Dia memberikan hidup-Nya supaya orang lain beroleh hidup. Orang percaya dalam komunitas orang percaya dipanggil untuk tidak egois, tetapi berani membagikan hidup untuk setiap kita.
Keberadaan kita sebagai orang percaya adalah karena Tuhan Yesus yang memberikan hidup-Nya. Mari jangan ragu untuk hidup bersama di dalam komunitas orang percaya. Mulailah membagikan hidup kita, mengulurkan tangan untuk menolong mereka yang lemah. Penting bagi setiap kita bergabung dalam sebuah jemaat lokal, di mana kita bisa bertumbuh dan membagikan hidup yang saling memberkati. Kita juga dipanggil untuk tergabung dalam komunitas yang lebih kecil, seperti Care Group supaya bisa lebih saling memperhatikan.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah tergabung dalam sebuah komunitas orang percaya? Mengapa penting saling tolong-menolong dalam komunitas tersebut?
- Siapa orang dalam komunitas orang percaya yang mau Anda bantu?