Paling baik
Mazmur 16
Aku berkata kepada Tuhan: “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau.
- Mazmur 16:2
Kita biasanya menilai seseorang itu baik atau tidak tergantung dari apa yang kita terima dari orang tersebut, bukan? Kalau kita menerima perlakuan yang baik, tentu saja kita akan berkata orang itu baik. Sebaliknya kalau kita mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai dengan kenyamanan kita, sangat besar kemungkinan kita menilai orang tersebut tidak baik. Nah sekarang, bagaimana kita memandang Allah? Apakah kita menilai baik atau tidaknya Allah, tergantung dari apa yang kita alami dan terima? Kita belajar hari ini dari Daud, bagaimana ia memandang Allah.
Perjalanan kehidupan Daud sebenarnya sama dengan manusia pada umum-nya. Apa yang dialaminya bukan kehidupan yang berjalan mulus. Ia pernah berada di puncak kejayaan ketika mengalahkan Goliat, memenangi banyak peperangan, dan dipuja-puja orang banyak. Namun, pernah juga harus berjalan dalam lembah kekelaman, nyawanya terancam oleh Saul, dikejar-kejar seperti buronan, bahkan dikhianati anaknya sendiri. Selain itu, Daud juga pernah takut dan merasa gelisah. Itulah fase kehidupan Daud yang tidak selamanya tenang-tenang saja. Tapi atas segala sesuatu yang sudah dilaluinya, ia tetap mengatakan kalimat yang indah, “Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau.” Daud memandang Allah itu baik, bahkan tidak ada yang lebih baik hatinya dibandingkan Allah.
Oleh karenanya, ia dapat memercayakan seluruh hidupnya kepada Allah. Tuhan Yesus pernah berkata “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Mat. 7:11). Ukurannya seperti itu, kebaikan Bapa adalah kebaikan sempurna, yang bisa membuat setiap umat-Nya merasa tenang.
Jadi jangan kita dipenuhi rasa curiga kepada Tuhan, kondisi buruk mungkin saja kita alami, tetapi Allah itu baik adanya. Kalau ada yang saat ini mempertanyakan, “Apakah Tuhan baik? Apakah Tuhan sayang sama saya?” Yakinlah bahwa Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang baik adanya, bukan Tuhan yang senang mempermainkan kita. Percayalah Dia itu paling baik.
Refleksi Diri:
- Apa kebaikan yang sudah Tuhan Yesus berikan kepada Anda?
- Apa ucapan syukur yang dapat Anda naikkan hari ini atas kebaikan Tuhan?