Panggilan Kembali
Kejadian 35:1-15
Yakub menamai tempat di mana Allah telah berfirman kepadanya “Betel”.
- Kejadian 35:15
Tiga puluh tahun berlalu sejak Yakub bertemu dengan Tuhan untuk pertama kalinya di Betel. Saat itu Yakub sedang terjepit masalah. Nyawanya terancam, hidupnya terlunta- lunta, tetapi Tuhan menemuinya. Yakub lalu berjanji kepada Tuhan bahwa ia akan menyembah Tuhan jika terus dilindungi dan dipelihara hidupnya (Kej. 28:10-22). Setelah perjalanan panjang kehidupannya, Yakub sudah menjadi sukses, kaya, memiliki keluarga dan kenyamanan. Sepertinya ia tidak mengingat akan janjinya dahulu kepada Tuhan. Hidupnya pun tidak sepenuhnya berpusat kepada Tuhan. Yakub pasif ketika ada kekacauan anak-anaknya (Kej. 34). Ia juga tidak terlalu menghiraukan iman istri anaknya dengan membiarkan allah-allah lain di dalam keluarganya (Kej. 35:4). Namun, Tuhan memanggil Yakub kembali. Panggilan yang membuat Yakub menyadari hal terpenting yang telah dilupakannya, yaitu ia harus hidup menyembah Tuhan saja.
Yakub meresponi panggilan Tuhan dengan serius. Ia memimpin seluruh keluarganya datang kepada Tuhan. Yakub menyingkirkan semua allah-allah lain tersebut, lalu mengadakan pembersihan total sebagai tanda ia beserta keluarganya hanya mau berelasi dengan Allah saja (ay. 2-4). Yakub memenuhi apa yang Tuhan perintahkan kepadanya, mendirikan mezbah bagi Allah (ay.7, 14-15).
Tuhan tidak melupakan perjanjian-Nya, Dia tetap setia. Tuhan menyatakan diri-Nya sebagai El-Shaddai, Allah Mahakuasa. Tuhan mengubahkan identitas Yakub, keseluruhan hidupnya dan masa depannya di dalam rancangan Tuhan (ay. 10-12). Tuhan membuat Yakub kembali menyembah-Nya. Tanpa panggilan kembali, Yakub akan hidup semakin jauh dari Tuhan.
Hidup buat Tuhan jangan setengah hati, apalagi mendua hati karena setengah hati sama saja dengan tidak ada hati untuk Tuhan. Panggilan Tuhan harus kita responi dengan sepenuh hati. Apa pun panggilan Tuhan untuk hidup Anda hari ini, jalanilah dengan sepenuh hati. Saat menjalani panggilan Tuhan, ingatlah selalu ada kesetiaan Tuhan yang mengiringi kita.
Seperti halnya Yakub, hendaklah kita kembali mengingat panggilan Tuhan Yesus terhadap kita, entah dipanggil untuk melayani di gereja, mendoakan keluarga, membantu mereka yang butuh pertolongan, dan sebagainya. Panggilan Tuhan kepada kita bukan karena siapa diri kita, tetapi karena siapa Dia. Panggilan Tuhan, memanggil setiap kita untuk kembali kepada-Nya. Responilah dengan sepenuh hati. Jika hari ini Anda menjauh dari panggilan Tuhan, kembalilah kepada Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apa panggilan Tuhan untuk Anda yang masih Anda tunda sampai hari ini?
- Apa tindakan yang mau Anda ambil sekarang untuk menjalani panggilan Tuhan?