Pendamai Sejati
Kolose 1:19-20
dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya.
- Kolose 1:20a
Siapa yang tidak kenal sosok Jusuf Kala? Wakil Presiden yang tentunya dikenal oleh banyak orang. Namun, mungkin sedikit yang mengetahui, bapak yang sering disapa Pak JK ini ternyata punya peran besar dalam mendamaikan konflik yang terjadi di Aceh. Pak JK dianggap sebagai seorang pendamai yang berhasil mempersatukan kembali daerah Aceh dengan NKRI dari kondisi konflik yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Tentu pendamaian yang Pak JK lakukan memberikan dampak baik dan sampai sekarang disyukuri oleh warga Aceh dan pemerintah Indonesia.
Pada dasarnya tidak ada manusia yang menyukai konflik. Kita pasti ingin hidup dalam kondisi yang tenang dan damai. Sayangnya, manusia seringkali hanya berfokus pada kondisi damai yang terjadi di lingkungan sekitar dan dunia. Padahal, ada kondisi damai yang lebih penting daripada damai dalam dunia, yaitu damai dengan Allah.
Jarang disadari, kita sebagai manusia berdosa sesungguhnya berada dalam kondisi konflik dengan Allah. Pribadi Allah yang kudus tidak akan bisa bersama dengan manusia yang berdosa. Seperti orang baik tidak akan bisa bersahabat dengan orang jahat. Namun, pribadi Allah yang penuh kasih membuat konflik ini tidak berlarut lama. Konflik manusia berdosa dengan Allah dapat terselesaikan karena hadirnya seorang pendamai sejati, yaitu Yesus Kristus. Berkat kematian dan pengorbanan Yesus, manusia mengalami rekonsiliasi dengan Allah. Ada pendamaian antara manusia berdosa dengan Allah yang kudus. Relasi manusia dengan Allah yang terputus karena dosa menjadi pulih kembali karena pengorbanan Tuhan Yesus. Tidak ada satu pun manusia yang dapat melakukan pendamaian besar seperti yang Kristus lakukan.
Pendamaian yang Kristus lakukan membuat kita tidak lagi hidup dalam konflik dengan Allah. Kita telah diselamatkan dan Tuhan telah menyatakan kebenaran Ilahi yang harus kita lakukan. Sebagai manusia yang telah didamaikan, mari bersama-sama mensyukuri pengorbanan yang dilakukan oleh Pendamai Sejati kita, Tuhan Yesus Kristus. Tidak cukup hanya mensyukuri, hendaklah kita terus berjuang untuk menghidupi keadaan rekonsiliasi yang sudah dan sekarang masih terus terjadi. Kita selayaknya hidup dalam relasi yang dekat dengan Allah dan melakukan kebenaran firman Tuhan dalam hidup.
Refleksi Diri:
- Apa yang Anda rasakan dengan keadaan diri yang telah didamaikan dengan Allah?
- Apa wujud aksi Anda dalam hidup sebagai pribadi yang telah diperdamaikan dengan Allah?