Penderitaan—Alat Kemuliaan Allah
1 Petrus 4:12-19
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu …
- 1 Petrus 1:6-7
Sebatang kayu mengeluh karena pemiliknya terus meraut, memotong, dan melubanginya. Sang pemilik sedang membuat sebuah seruling dari potongan kayu tersebut. Sambil bekerja ia seakan berkata, “Kayu kecil, tanpa lubang-lubang dan semua potongan ini, kamu hanya akan menjadi sebatang tongkat hitam tak berharga. Mungkin apa yang kukerjakan membuatmu berpikir bahwa aku jahat dan sedang menghancurkanmu. Padahal aku sedang membentukmu menjadi sebuah seruling yang musiknya indah dan membuat orang-orang yang mendengarkanmu terpesona dan terhibur hatinya. Hanya ini satu-satunya jalan membuatmu menjadi berguna bagi dunia.”
Demikian pula terkadang Allah mengizinkan kita mengalami penderitaan, mungkin sakit penyakit, PHK, fitnah, bencana alam, penganiayaan karena iman dalam Kristus, dan sebagainya. Penderitaan itu sendiri bukanlah suatu kebaikan
dan juga bukan suatu tanda hidup yang saleh. Namun, penderitaan bisa menjadi sarana yang Allah gunakan untuk membuat kita lebih peka terhadap-Nya dan lebih percaya serta bersandar kepada-Nya. Melalui penderitaan Tuhan sedang membentuk kita seperti tukang suling tadi, agar kehidupan kita menjadi indah dan memuliakan Tuhan. Mungkin pada saat kita mengalami penderitaan, kita belum melihat dan belum tahu maksud Tuhan yang baik, tetapi percayalah Dia Allah yang Mahatahu dan Mahabaik yang sedang memurnikan iman kita seperti emas yang dimurnikan dalam api.
Apa penyebab terjadi penderitaan? (1) Karena kita hidup di dunia yang terkutuk dimana dosa memerintah dalam hati kita. (2) Karena kebodohan kita sendiri sehingga kita menuai apa yang kita tabur (Gal. 6:7-9). (3) Karena Allah mendisiplin kita (Ibr. 12:6). (4) Karena penganiayaan atas iman kita atau menderita karena membela kebenaran (2Tim. 3:12). Sikap kita saat menghadapi penderitaan adalah instrospeksi diri. Jika penderitaan akibat kesalahan, kebodohan, dan kejahatan kita sendiri maka segeralah bertobat. Namun, jika itu karena iman kita dalam Kristus sehingga dunia membenci dan menganiaya kita, maka kita harus berdoa mohon pertolongan Tuhan Yesus sambil mengucap syukur. Apa pun jenis dan penyebab penderitaan, tetaplah percaya bahwa Allah sanggup mengubah semuanya untuk mendatangkan kebaikan bagi anak-anak-Nya yang terpilih dan terpanggil sesuai rencana-Nya.
Refleksi Diri:
- Bagaimana reaksi Anda saat mengalami penderitaan? Apakah protes kepada Tuhan atau berdoa memohon kekuatan?
- Bagaimana Anda melihat bahwa penderitaan yang Anda alami mendatangkan kebaikan bagi diri Anda?