Penggerak hidup
Galatia 2:15-21
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
- Galatia 2:20
Viktor Frankl, seorang psikiater yang berhasil selamat dari kamp konsentrasi Jerman pada masa Perang Dunia Kedua mengatakan bahwa manusia tidak sepenuhnya dikondisikan atau ditakdirkan tetapi ia menentukan nasibnya apakah mau menyerah atau berdiri tegak. Frankl mengatakan bahwa manusia bebas berkehendak (free to will) dan berkehendak untuk memberi makna (will to meaning).
Apa yang dikatakan Frankl sudah saya alami sendiri. Setahun belakangan, saya bergaul dengan para penderita kanker. Kami berbagi pengalaman dalam menjalani pengobatan. Ada berbagai jenis orang dalam grup diskusi kami. Ada yang sangat optimis akan sembuh. Ada yang sudah dinyatakan bersih dari kanker berdasarkan hasil PET Scan, tapi tetap ragu. Ada yang menjalani pengobatan dengan tabah, tapi ada yang hampir menyerah ketika membaca hasil diagnosis dokter. Semua sikap itu ditentukan oleh diri sendiri.
Namun sebagai orang Kristen, kita tidak sepenuhnya bebas dalam berkehendak. Rasul Paulus mengatakan bahwa sejak ia menerima Kristus, Kristus tinggal di dalam dirinya. Kristus-lah penggerak hidupnya. Walaupun masih hidup dalam daging tapi ia tidak hidup oleh atau menurut daging. Paulus “hidup oleh iman dalam
Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”. Oleh karena kita beriman kepada Kristus, maka kita dapat memandang kehidupan secara berbeda. Bahwa penderitaan bahkan kematian bukanlah hal yang dapat membuat kita putus asa. Oleh iman dalam Kristus, kita akan menjalani kehidupan ini dengan tegar. Sekeras apa pun terpaan angin bahkan badai kehidupan, kita akan tetap tegak berdiri.
Refleksikan dalam diri Anda, apakah iman Anda kepada Yesus memampukan Anda untuk melihat segala halangan yang terjadi di dalam hidup sebagai bagian dari rencana Tuhan dan Dia turut bekerja menguatkan kita dalam menghadapinya. Arahkan pandangan ke depan, jangan tunduk mengeluh atas permasalahan hidup. Hadapi dengan tangan berserah kepada-Nya dan sikap percaya bahwa Yesus-lah yang menggerakkan dan merancang hidup Anda.
Refleksi Diri:
- Apakah Kristus sudah menjadi penggerak hidup Anda?
- Bagaimana sikap Anda sekarang, jika menghadapi tantangan dan halangan di dalam kehidupan?