Penghiburan di Balik Kematian
1 Tesalonika 4:13-18
Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
- 1 Tesalonika 4:18
Setahun yang lalu kita sempat mengalami kondisi yang mencekam akibat pandemi. Hampir setiap hari kita mendengar berita dukacita di mana-mana. Sahabat dekat atau keluarga kita juga barangkali ada yang terpapar virus corona, bahkan sampai meninggal dunia. Di saat situasi menghadapi kematian seperti ini kita membutuhkan penghiburan sejati. Siapakah yang dapat memberikannya?
Konteks bacaan firman Tuhan hari ini adalah situasi jemaat di Tesalonika saat salah satu kerabat mereka meninggal dunia. Saat itu keluarga mengalami dukacita yang luar biasa (ay. 13). Di momen demikian mereka yang berduka memerlukan penghiburan dan penguatan. Memang penghiburan manusia sangatlah terbatas tapi kita punya penghiburan sejati yang tiada habisnya, yaitu yang bersumber pada janji-janji firman Tuhan. Mengapa demikian? Pertama, karena orang yang percaya Tuhan Yesus ketika meninggal dunia, jiwa atau rohnya dikumpulkan bersama dengan Allah Bapa di Sorga (ay. 14). Ini adalah aspek masa kini. Begitu orang percaya meninggal dunia, maka saat itu juga jiwanya ada bersama dengan Yesus di sorga (Why. 6:9-11). Kedua, di balik kematian masih ada pengharapan akan kebangkitan dan kita akan berjumpa kembali dengan orang kita kasihi (ay. 15-17). Ini adalah aspek masa depan. Paulus melandasi nasihatnya dengan sebuah fakta, “Yesus telah mati dan telah bangkit,…dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.” (ay. 14, 16). Peristiwa kebangkitan ini akan terjadi pada saat kedatangan Kristus kedua kali. Waktu itu Tuhan sendiri akan turun dari sorga untuk membawa kita diam bersama Dia selama-lamanya (ay. 17; bdk. Yoh. 14:1-6).
Jadi, kematian bagi orang percaya bukanlah akhir dari segalanya, bukan tidur dan bukan tak sadarkan diri. Kematian adalah pintu gerbang bagi jiwa kita untuk memasuki Kerajaan Sorga, bertemu dengan Tuhan Yesus. Kita beristirahat dari segala kesibukan kita (Why. 14:13). Sebab itu, selama masih ada kesempatan, mari pastikan Anda sudah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Pastikan Anda sudah hidup berkarya, berbuah bagi Tuhan dan sesama manusia, melalui pelayanan Anda yang dilandasi oleh kasih Kristus.
Refleksi diri:
- Bagaimana respons Anda mengenai kenyataan bahwa ada pengharapan di balik kematian seorang percaya?
- Apa yang Anda lakukan sebagai persiapan untuk berjumpa dengan Tuhan Yesus?