Peran Ganda Dalam Kerohanian
Matius 6:16-18
Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
- Matius 6:16a
Tahun lalu sempat ramai berita tentang survei yang dilakukan terhadap anak-anak muda yang dulunya rutin beribadah di gereja tetapi akhirnya enggan pergi lagi. Alasan paling utama mereka undur dari gereja adalah muak de-ngan kemunafikan orang Kristen dan pemimpin gereja.
Munafik (hupokrites) secara fisik melakukan kegiatan rohani, misalnya ber-puasa, tetapi wajahnya caper (cari perhatian) dengan memasang muka muram dan badan lesu, supaya orang lain melihat dan tahu bahwa ia sedang puasa. Atau dengan mudahnya berderai air mata ketika menyanyikan lagu tentang kasih Tuhan, tetapi ia juga terus mengeluh dan menyalahkan orang lain karena kesulitan hidup yang dialaminya. Sikap seperti ini memuakkan, seperti aktor memainkan peran ganda. Dan perilaku ini banyak terjadi di lingkungan gereja.
Sebuah buku berjudul, Skandal Hati Nurani Kaum Injili, karya Ronald J. Sider, mengadakan survei dan hasilnya sungguh mengejutkan: Orang dunia bercerai, orang Kristen juga. Orang dunia hedonistik, orang Kristen juga. Orang dunia KDRT, orang Kristen juga. Orang dunia rasis, orang Kristen juga. Lha nggak ada bedanya antara orang dunia dengan orang Kristen! Kok bisa?! Ini bisa terjadi karena orang Kristen sepertinya sibuk buat Allah, tetapi menjalaninya tanpa keberadaan Allah. Sibuk melakukan kegiatan rohani, tetapi kita tidak memiliki relasi rohani dengan Allah.
Hati-hati! Jika kita sibuk dengan kegiatan rohani seperti ini, belum tentu kero-hanian kita juga baik. Saudara dan saya terlihat seperti orang munafik yang Tuhan Yesus katakan pada ayat tadi. Hidup seakan terbagi-bagi antara yang rohani dan yang bukan. Di bibir berkata ya, padahal dalam hati berteriak tidak. Kita bilang mengasihi Tuhan, tetapi kita mendiamkan dan mengabaikan sesama.
Marilah meneladani pelayanan Yesus yang dikerjakan-Nya untuk melakukan kehendak Allah Bapa dan juga menyelesaikan tugas-Nya di dunia (Yoh. 4:34). Jangan ada motivasi lain dalam melakukan kegiatan kerohanian selain untuk Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Jika memang ada, itulah peran ganda, itulah munafik. Itulah saudara dan saya, marilah kita berubah.
Refleksi Diri:
- Adakah sikap munafik yang selama ini tanpa sadar Anda lakukan saat berkegiatan kerohanian?
- Apa motivasi Anda selama ini dalam melakukan kegiatan kerohanian sudah sesuai dengan kehendak Tuhan?