Perayaan Jumat Agung
1 Korintus 11:23-32
Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
- 1 Korintus 11:26
Mungkin ada beberapa orang Kristen yang masih sulit membedakan Jumat Agung dengan Paskah. Jumat Agung mengenang kematian Tuhan Yesus, sedangkan Paskah memperingati kebangkitan Tuhan Yesus. Paskah selalu diperingati pada hari Minggu.
Mengapa disebut Jumat Agung? Karena peristiwa kesengsaraan, penderitaan, dan kematian Yesus di kayu salib, terjadi pada hari Jumat. Karena itu, Jumat Agung umumnya diperingati dengan berdoa dan berpuasa. Tradisi gereja untuk berdoa dan berpuasa dilakukan empat puluh hari sebelum hari Jumat Agung. Gereja pasti memperingati Jumat Agung dengan melakukan sakramen perjamuan kudus seperti yang disampaikan Tuhan Yesus melalui rasulnya Paulus pada ayat di atas.
Jumat Agung adalah momen untuk mengingat kesengsaraan dan kematian Tuhan Yesus. Pada masa Perjanjian Lama, ketika seseorang berbuat dosa maka orang tersebut harus membawa “korban” penghapus dosa, yaitu domba yang disembelih dan darahnya dicurahkan sebagai korban. Namun dengan kematian Yesus di kayu salib, Dia menjadi korban sebagai “Anak Domba Allah, korban yang sempurna”. Karena dosa manusia binasa, tetapi karena kasih karunia Tuhan Yesus, setiap orang yang percaya kepada Yesus memperoleh hidup yang kekal dan pasti diselamatkan. Binasa artinya masuk neraka, sedangkan memperoleh hidup yang kekal adalah masuk sorga.
Dalam momen Jumat Agung ini, mari kita merenungkan penderitaan dan kematian Yesus demi menyelamatkan manusia. Marilah kita introspeksi dan mengoreksi kembali hidup kita, mungkin ada hal-hal yang telah menyakiti hati Tuhan. Mungkin selama ini kita “menyembunyikan dosa” atau mulai menjauh dari Tuhan. Inilah saatnya kita datang kepada Yesus memohon pengampunan-Nya.
Memperingati Jumat Agung sambil berdoa dan berpuasa tidaklah berarti jika tanpa sebuah pengakuan, “Aku telah berdosa kepada Tuhan, ampunilah aku ya Yesus.” Mazmur 25:18 berkata, “Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.” Maka janji pengampunan menjadi bagian kita, “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1Yoh. 1:9).
Refleksi Diri:
- Apa makna Jumat Agung bagi Anda selama ini? Apakah makna tersebut membuat Anda sadar akan betapa mahalnya pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib?
- Sudahkah Anda mengakui dosa-dosa Anda sebelum hadir di meja perjamuan Tuhan Yesus?