Percayalah Kepada Tuhan
Amsal 3:5-7
Percayalah kepada TUHAN, dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.
- Amsal 3:5
Saat seseorang dilingkupi masalah besar dan belum melihat jalan keluar, respons yang seringkali muncul adalah mempertanyakan Tuhan. Apakah Tuhan mengasihi saya? Apakah Dia masih menyertai saya? Mengapa Tuhan tidak menolong saya? Mari kita merefleksikan ketiga pertanyaan tersebut sekali lagi:
Apakah Tuhan tidak mengasihi anak-Nya? Tuhan mengasihi tanpa dibatasi kondisi dan waktu. Roma 5:7-8 mengatakan, ada orang yang mau mati bagi orang baik, tetapi lebih sedikit yang mau mati untuk orang benar. Namun, siapa yang mau mengasihi orang berdosa, jahat, yang sudah menyakiti dan mengkhianati? Hanya Yesus Kristus! Kita dikasihi-Nya dalam keadaan paling tidak layak. Kasih Yesus tak pernah berakhir, sekalipun kita sering tidak mengasihi-Nya dengan sungguh. Pergumulan berat yang kita alami bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita, tetapi justru cara melihat bagaimana Dia mengasihi kita. Kita selalu ditopang oleh-Nya menghadapi pergumulan.
Apakah Tuhan tidak menyertai dan membiarkan kita sendirian menghadapi pergumulan? Pemazmur berkata, “Ke mana aku dapat pergi menjauhi Roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?” (Mzm. 139:7). Kita sadar Tuhan tidak pernah jauh, malah kita yang sering menjauh dari-Nya. Ketika kita kuat Tuhan menyertai, sekalipun tak berdaya Dia tetap tidak meninggalkan. Saat belum menemukan titik terang pergumulan kita, bukan berarti Tuhan tidak hadir. Kehadiran Tuhan tidak harus diartikan semua masalah beres, tetapi kita tahu kita tidak pernah sendirian menghadapi masalah.
Apakah Tuhan enggan menolong? Pikiran ini sering muncul dalam benak orang Israel ketika berjalan di padang gurun. Mereka pikir cara mereka yang terbaik, sedangkan Tuhan terkesan enggan menolong. Tuhan tidak pernah menahan-nahan untuk menolong. Jalan-Nya tidak selalu sama dengan jalan kita. Tuhan tidak perlu penasehat bagaimana Dia membantu kita melewati pergumulan, karena Dia adalah Tuhan. Dia selalu bekerja dalam segala hal, mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.” (Rm. 8:28).
Tuhan selalu bekerja dengan cara-Nya dalam segala sesuatu, termasuk yang di luar pengetahuan kita. Allah pasti sedang bekerja juga saat kita sedang ada dalam pergumulan, percayalah pada campur tangan-Nya.
Refleksi Diri:
- Mengapa Anda bisa memercayai Tuhan dalam segala situasi pergumulan hidup?
- Apa pergumulan yang mau Anda sampaikan hari ini kepada Tuhan?