Bagikan artikel ini :

Pertobatan Sebelum Pemulihan

Yehezkiel 14:6-11

Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Bertobatlah dan berpalinglah dari berhala-berhalamu dan palingkanlah mukamu dari segala perbuatan-perbuatanmu yang keji.
- Yehezkiel 14:6.

No pain, no gain. Sebuah ungkapan yang mengajarkan bahwa jika tidak ada perjuangan yang sungguh-sungguh maka tidak ada keuntungan yang didapat. Tampaknya ungkapan ini tidak berlaku dalam kehidupan masa kini. Banyak orang yang ingin mendapatkan sesuatu dalam hidup, tetapi memilih jalan singkat yang mudah. Namun, dalam hal pemulihan hidup, tidak ada jalan singkat dan mudah, seperti yang Tuhan katakan melalui hamba-Nya, Nabi Yehezkiel, dalam bagian Alkitab hari ini.

Orang Israel yang berada dalam pembuangan, menginginkan terjadinya pemulihan. Para pemimpin bangsa ini datang kepada Yehezkiel untuk mendapat petunjuk dari Tuhan. Sayangnya, mereka datang tanpa terlebih dahulu membereskan hati mereka yang masih memegang berhala/allah lain. Sikap ini membuat mereka bukannya mendapat jawaban atas keinginan untuk dipulihkan, melainkan penghakiman sebagai jawaban dari Tuhan (ay. 7). Bangsa Israel menginginkan jalan singkat untuk pulih dari pembuangan, tetapi mereka tidak dapat mengerti maksud dari jalan pembuangan yang Tuhan izinkan.

Tuhan menginginkan bangsa Israel menjalani penghukuman atas dosa-dosa mereka dalam pembuangan di Babel dan menjadi sadar, lalu bertobat dari jalannya yang salah. Maksud penghukuman Tuhan atas bangsa Israel bukanlah pemusnahan, melainkan pertobatan sehingga mereka dapat hidup kembali dalam perjanjian (covenant) dengan Tuhan (ay. 11). Jalan pemulihan memang harus melalui pembuangan agar hati mereka yang sudah keras dapat ditempa kembali. Tuhan menentang para pemimpin yang berusaha mencari jalan pintas dan bahkan nabi Tuhan yang meladeni maksud jahat tersebut (ay. 8-9).

Pemulihan hidup tidak pernah terjadi melalui jalan pintas, melainkan jalan pertobatan. Lantas bagaimana dengan orang yang sudah menerima Tuhan Yesus? Karya Yesus di kayu salib memastikan status kita bebas dari dosa, disebut sebagai pembenaran (justification). Namun, setelah proses tersebut bukan berarti orang Kristen dapat hidup seenaknya, melainkan harus menghidupi proses pengudusan (sanctification). Melalui proses ini orang Kristen diubahkan semakin serupa Kristus dengan melakukan pertobatan demi pertobatan. Memang pertobatan bukanlah hal yang menyenangkan karena kita harus berhadapan dengan sisi gelap diri dan ditantang keluar darinya. Pada dasarnya, pertobatan terjadi sebelum pemulihan dan ada anugerah Tuhan yang memampukan kita. Mari hidupi proses pengudusan Anda agar semakin serupa dengan Kristus.


Refleksi Diri:

  • Apakah ada dosa-dosa yang masih Anda simpan dalam hidup?
  • Apakah Anda sudah menjalani proses pengudusan dalam hidup kekristenan Anda?