Pilih-pilih dalam pergaulan
1 Korintus 15:27-34
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakan kebiasaan baik
- 1 Korintus 15:33
Bukan cuma virus yang menular, tetapi kebiasaan juga bisa menular lho... Coba saja biarkan anak kita bergaul dengan teman-teman yang suka bohong maka ia tanpa sadar akan ikut-ikutan suka bohong. Cobalah kita bergaul dengan tukang gosip maka dalam sekejap hobi nggosip juga akan menular kepada kita. Bergaullah dengan yang alay, bulay, dan balay (anak lebay, bunda lebay, dan bapak lebay) kita akan tertular gaya lebay, ikutan narsis dan norak, suka melebih-lebihkan, karena lingkungan pergaulan kita seperti itu.
Alkitab mengingatkan agar berhati-hati dalam pergaulan. Kita sebagai manusia tidak kebal, jangan menganggap diri kuat. Pergaulan berdampak besar pada kehidupan. Kita harus sungguh-sungguh memperhatikan teman kita, teman pasangan kita, teman anak-anak kita. Karena pergaulan buruk merusak kebiasaan baik. Apalagi kalau kebiasaan kita sudah buruk maka akan terus bertambah buruk. Jangan memperburuk apa yang sudah terlanjur buruk!
“Lhoo Bu, tapi kalo kita nggak gaul gimana kita mau jadi kesaksian yang baik untuk orang-orang yang belum percaya?” Bapak dan ibu sekalian, tolong dibedakan antara menjadi saksi Kristus dengan bagaimana kita bergaul. Menjadi saksi Kristus wajib dan mungkin dilakukan di tengah pergaulan orang-orang dengan kebiasaan buruk. Namun, konteks pergaulan yang dibahas di sini adalah memilih siapa yang menjadi sobat karib dan sahabat kita. Itulah yang harus kita pilih dengan benar dan bijak.
Nah, sekarang kita sudah tahu bahwa kebiasaan buruk itu menular, mulai dari gaya bicara yang merendahkan, cara berpakaian yang buka-bukaan, pola pikir yang berprasangka buruk, dan sifat-sifat buruk lainnya, hayuk ngaca gimana dan di mana kita bergaul.
Sempat ramai tahun lalu, seorang pria berumur menikah lagi dengan wanita yang seumuran anaknya. Lalu ia ketularan alay. Nama panggilan disingkat jadi tiga huruf biar terkesan trendi dan gaul. Lebay dengan panggilan sayang pakai bahasa Korea, padahal mereka orang Indonesia. Panggil sayang pakai Yeobo. Jalan-jalan ke Pasar Rebo. Mau beli majalah Bobo. Eh tahunya cuma kebo. Hushh… jangan sesat! Perhatikan pergaulan Anda.
Dipilih... Dipilih... Dipilih..
Refleksi Diri:
- Bagaimana pergaulan Anda dan keluarga Anda selama ini? Apakah sudah benar dan bijak dalam memilih teman dan sahabat?
- Sudahkah Anda menjadi saksi Kristus yang baik di tengah pergaulan mereka yang belum percaya?