Pilihan 3M
Matius 6:9-13
Ampunilah kesalahan kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang bersalah kepada kami.
- Matius 6:12
Di dalam kehidupan kita selalu berhubungan dengan orang lain. Tidak heran pergesekan (konflik) jadi hal yang sulit dihindari. Setiap orang unik, punya latar belakang dan cara pandang yang berbeda-beda. Sangat besar kemungkinan kita pernah disakiti atau menyakiti orang lain, baik teman, anggota keluarga, kolega, bos atau bawahan, juga rekan sepelayanan kita. Kita dapat dilukai orang lain dan timbul rasa sakit di dalam diri, bahkan terkadang perlakuan atau ucapan tertentu, sampai hari ini masih sulit untuk dimaafkan. Waktu akan menyembuhkan, itu tidak benar. Waktu bisa terus berjalan tanpa mengubah keadaan.
Saat Anda disakiti orang lain, setidaknya ada tiga pilihan respons:
- Membalas. Kita dibenci, kita balas membenci. Kita disakiti, kita bayar kembali dengan menyakiti, kalau perlu lebih kejam. Pilihan pertama ini, mungkin memberikan rasa puas sesaat. Namun sebenarnya tidak menyelesaikan masalah, malah menjadikan Anda pembuat masalah. Tidak seorang pun mempunyai hak untuk membalas karena pembalasan tidak pernah setimpal dengan apa yang kita terima. Yang paling penting, pembalasan bukan bagian kita. “Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah.” (Rm. 12:19).
- Membisu. Saat disakiti, kita memilih diam, bersikap masa bodoh, mungkin karena tidak punya cukup keberanian atau kekuatan untuk membalas orang tersebut. Sakit disimpan di dalam hati, padahal batin kita menderita. Sikap seperti ini seolah-olah tampak luar biasa karena tidak membalas. Orang yang mengambil pilihan ini akan terpuruk terus di dalam kehidupannya karena menanggung sendiri tanpa berbuat apa-apa.
- Mengasihi. Ini pilihan yang indah, tetapi bukan hal yang mudah. Mengasihi orang yang mengasihi kita, amat mudah. Tapi mengasihi orang yang berbuat jahat kepada kita, tentu susah. Pilihan inilah yang ditempuh Yesus untuk mengasihi manusia, sekalipun susah. Dia tidak pernah menyerah. Mengasihi orang yang sudah menyakiti kita adalah pilihan terbaik, pilihan yang melegakan. Yuk, mintakan Roh Kudus untuk memampukan kita mengasihi orang yang menyakiti kita.
Refleksi Diri:
- Apakah ada hal yang menyebabkan Anda sulit untuk mengampuni orang lain?
- Mengapa orang yang sudah di dalam Yesus pasti dapat mengampuni?