Relasi Dan Komunikasi
2 Samuel 5:17-25
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
- Yohanes 14:15
Kunci utama dalam sebuah hubungan (relasi) adalah komunikasi, setidaknya demikianlah perkataan yang sering kita dengar. Relasi dengan pasangan, teman, saudara, orangtua dan anak, tidak mungkin dapat menjadi sebuah relasi sehat tanpa adanya komunikasi. Prinsip yang sama juga dapat kita terapkan dalam relasi kita dengan Tuhan. Relasi dan komunikasi yang baik dengan Tuhan akan membawa seseorang semakin peka dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Daud juga memiliki relasi yang baik dengan Allah. Daud baru saja diangkat menjadi raja Israel. Kabar tersebut sampai ke telinga orang-orang Filistin. Mereka berusaha untuk menangkap Daud sebelum ia memperluas kerajaannya. Daud sadar bahwa ia harus berperang melawan orang Filistin. Namun, sebelum pergi berperang Daud menyempatkan bertanya kepada Tuhan terlebih dahulu.
Tindakan Daud bertanya kepada Tuhan mengandung makna penting. Biasanya ketika seseorang pergi berperang, ia akan memohon kemenangan kepada Tuhan. Daud tidak memaksa Tuhan untuk memberikan kemenangan, melainkan bertanya hal yang lebih penting, yaitu apakah Tuhan menghendaki ia maju berperang atau tidak. Ini menunjukkan adanya kepercayaan penuh kepada Tuhan.
Allah langsung menjawab pertanyaan Daud dan memberikan janji bahwa Dia akan menyerahkan orang Filistin ke tangan Daud (ay. 19). Kejadian ini bahkan berlangsung dua kali (bdk. ay. 22-24). Kita bisa melihat suatu pola, yaitu Daud bertanya, Allah menjawab, dan Daud taat kepada Allah sehingga memperoleh kemenangan. Kemenangan terjadi karena Daud percaya dan taat sepenuhnya kepada perintah Allah (ay. 25). Ketaatan mutlak Daud kepada Allah menunjukkan adanya relasi yang dekat dengan-Nya. Relasi yang dibangun sejak masa mudanya membuat Daud bisa tahu dengan pasti siapa Allah yang ia percayai sehingga memercayakan keseluruhan hidupnya di tangan Allah, bahkan di dalam masa-masa sulit sekalipun, seperti maju berperang.
Orang yang memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan Yesus akan memiliki pengenalan yang sejati kepada Allah. Pengenalan sejati membawa dirinya semakin mengenal siapa Allah yang ia percaya dan sembah. Kepercayaan tersebut akan membawa pada keyakinan yang besar bahkan di tengah keadaan sulit sekalipun bahwa Tuhan akan tetap mengasihi dan memelihara asalkan kita menuruti segala perintah-Nya. Jadilah anak Tuhan yang selalu bertanya melalui doa sebelum mengambil keputusan. Allah pasti menjawab asal kita mau taat kepada-Nya.
Refleksi Diri:
- Bagaimana selama ini komunikasi Anda dengan Tuhan Yesus saat berada dalam kesulitan? Apakah Anda tetap berusaha membina relasi yang dekat?
- Apa halangan yang membuat Anda sulit untuk taat kepada Tuhan? Bagaimana cara mengatasinya?