Respons Terhadap Penderitaan
Yakobus 5:7-11
Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
- Yakobus 5:7
Salah satu tantangan iman pengikut Kristus adalah penderitaan. Ketika seorang Kristen menderita maka sering kali muncul pertanyaan: mengapa saya menderita? Mengapa Tuhan tidak menolong saya? Tatkala Tuhan tampaknya membisu dan lambat menolong maka keyakinan kita kepada Tuhan mulai goyah. Kita bahkan sampai berteriak putus asa untuk mendapatkan jawaban dan pertolongan Tuhan.
Jemaat yang menerima surat Yakobus ini juga mengalami penderitaan hebat akibat iman mereka. Ketika tampaknya tidak ada pertolongan dan kelepasan dari semua penderitaan, mereka tergoda meninggalkan iman agar lepas dari penderitaan dan penganiayaan tersebut. Petrus menyampaikan dua nasihat kepada jemaat dalam situasi tersebut, yaitu:
Pertama, jangan bersunggut-sunggut dan saling mempersalahkan (ay.9). Ketika jemaat bersungut-sungut dan berkeluh kesah, mereka ribut mencari kambing hitam atas penderitaan yang dialami. Percayalah kepada Sang Hakim yang adil, Yesus Kristus, Sang penegak kebenaran, pembela, dan pembebas yang akan datang ke dalam dunia. Orang yang bersungut-sungut akan menerima hukuman dari Tuhan karena bersungut menunjukkan ketidakpercayaan kepada Tuhan.
Kedua, belajar teladan para nabi (ay. 10). Yakobus meminta jemaat belajar dari para nabi khususnya Ayub ketika menghadapi penderitaan dan pergumulan hidup. Walaupun mengalami penderitaan, para nabi ini tetap setia untuk memberitakan firman Tuhan. Mereka setia karena Tuhan yang memanggil mereka juga setia, serta tidak pernah melupakan dan meninggalkan mereka. Seperti Ayub saat menderita sangat hebat, Tuhan tetap peduli dan bahkan mencurahkan kembali berkat-berkat-Nya dua kali lebih banyak daripada sebelumnya. Ini adalah upah ketekunan Ayub.
Belajarlah bersabar menghadapi semua penderitaan yang kita alami saat ini. Janganlah menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam atas masalah yang kita hadapi. Meski situasi berat sekalipun, marilah tetap fokus kepada Tuhan Yesus yang tidak pernah meninggalkan dan melupakan kita. Kita harus percaya, di tengah situasi sulit Tuhan ingin iman kita bertumbuh. Bukan karena Dia ingin kita menderita, tidak, tetapi percayalah ada kebaikan yang Yesus siapkan di tengah penderitaan yang kita alami.
Refleksi Diri:
- Bagaimana respons Anda selama ini saat mengalami penderitaan, apakah dengan bersungut-sungut dan saling menyalahkan?
- Apa teladan dari para nabi yang bisa Anda contoh saat menghadapi penderitaan? Praktikkan dan terapkan.