Rindu Kampung Halaman
Zakharia 8:1-8
dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.
- Zakharia 8:8
Rindu kampung halaman sering dirasakan oleh orang-orang perantauan. Setelah lama merantau untuk bekerja, belajar atau pun berkeluarga, perasaan rindu muncul untuk kembali ke tempat kita berasal. Kita bernostalgia terhadap kampung halaman. Membayangkan kegembiraan dan keindahan masa lalu dari tempat kelahiran dan masa kecil kita.
Perasaan inilah yang dialami orang Israel. Mereka “dicabut” dari tanah kelahiran mereka dan menjadi orang asing di negeri penyembah berhala yang menjajah mereka (2Raj. 24:11; 25:11, 21). Orang Israel sebenarnya telah kehilangan kampung halaman sejak Raja Salomo jatuh ke dalam penyembahan berhala (1Raj. 11). Pada masa pemerintahan Daud, terlepas dari segala kelemahannya, bangsa Israel mengenal apa itu kesetiaan dan kebenaran. Mereka menyembah hanya kepada Tuhan dan berbelas kasihan kepada golongan yang lemah. Bahkan, pada masa awal-awal pemerintahan Salomo, Kerajaan Israel menjadi negara adikuasa dimana bangsa-bangsa lain memberi upeti untuk mereka (1Raj. 4:21).
Sayang sekali, kenangan hanya tinggal kenangan. Salomo jatuh ke dalam dosa dan Kerajaan Israel terpecah. Mereka hidup di dalam penyembahan berhala dan ketidakadilan. Dengan kata lain, mereka telah kehilangan kampung halaman yang indah, bahkan ketika masih berada di sana!
Di bagian-bagian sebelumnya, kita telah membaca bagaimana Tuhan menegur dan berjanji akan mempertobatkan umat-Nya. Inilah satu-satunya cara untuk mengembalikan mereka ke kampung halaman. Percuma saja memulangkan ke Yerusalem, kalau toh mereka masih hidup di dalam dosa. Itulah sebabnya Tuhan turun tangan menyelamatkan mereka dengan cara membasuh dosa sehingga mereka tidak perlu lagi hidup dalam kekacauan dan peperangan yang bisa merenggut nyawa. Mereka dapat hidup lama (ay. 4) dan dapat berkeluarga (ay. 5).
Bagaimana dengan kita sekarang? Apakah kita rindu pulang ke rumah Bapa di Sorga? Jawabannya, yang penting bukanlah soal lokasi, tetapi bagaimana kita menjalani hidup di dunia saat ini. Tuhan sedang menguduskan kita (sanctification), menjadikan kita serupa dengan Anak-Nya, Yesus Kristus (Rom. 8:29). Prosesnya seumur hidup, sampai nanti kita pulang ke rumah yang kekal. Karena itu, selama hidup di dunia, jaga hidup kita jauh dari dosa dan berusahalah hidup kudus di hadapan Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apa dosa-dosa di masa lalu yang harus Anda pertobatkan di hadapan Tuhan?
- Sebagai orang yang sudah diselamatkan, apakah Anda merasakan tangan Tuhan yang hari demi hari menguduskan Anda? Apakah Anda menjadi pribadi yang semakin serupa dengan Kristus?