Rindu Untuk Memuaskan Tuhan
Mazmur 147:7-11
TUHAN senang kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.
- Mazmur 147:11
Apakah Anda pernah melihat video di media sosial yang bertuliskan: video satisfying? Video ini merupakan kumpulan tindakan sederhana yang katanya dapat memberikan kepuasan (satisfying) kepada para penontonnya. Contohnya, kursi kotor yang dibersihkan, spons pasir yang dikerok, ataupun pencampuran warna dalam cat. Apakah Anda setuju jika contoh-contoh ini adalah tindakan sederhana? Saya rasa demikian. Menariknya, tindakan-tindakan sederhana ini dikatakan dapat memberikan kepuasan bagi para penikmat media sosial. Tak jarang video-video satisfying tersebut mampu mendapatkan jutaan penonton dan likes.
Bukan hal yang janggal bagi manusia untuk mencari sesuatu yang dapat memuaskan dirinya. Mungkin saya dan Anda, sebagai anak-anak Tuhan, termasuk di antaranya. Dosa dapat membuat kita cenderung mencari kepuasan. Namun, ketika menjadi anak-anak Allah seharusnya bukanlah diri kita yang rindu mencari kepuasan. Kita sepatutnya rindu untuk memuaskan, bukannya dipuaskan. Kita bukan rindu memuaskan orang lain, melainkan memuaskan Tuhan. Di dalam keseharian, kita seharusnya mempunyai keinginan untuk membuat hati Tuhan senang. Bagaimana cara kita menyenangkan hati Tuhan?
Pemazmur mengatakan, Tuhan senang terhadap orang-orang yang takut dan berharap akan kasih setia-Nya. Dalam bahasa aslinya, kata “senang” tidak hanya berarti senang atau suka, melainkan puas. Ini berarti bukan hanya asal menyenangkan hati Tuhan, tetapi rindu dengan sungguh memuaskan hati Tuhan. Untuk bisa memuaskan hati Tuhan kita harus punya rasa takut terhadap Tuhan. Bukan takut secara negatif, tetapi takut dalam arti mau taat mengikuti dan melakukan firman Tuhan dalam hidup kita. Memuaskan hati Tuhan juga berarti kita terus berharap pada kasih setia Tuhan. Kita bukan berharap pada kasih dan kekuatan manusia, tetapi hanya berharap dan mengandalkan kuasa Tuhan.
Tuhan tidak senang terhadap orang-orang sombong yang merasa dirinya hebat dan hanya mengandalkan kekuatannya sendiri. Sekaranglah saatnya kita selalu menjaga kerinduan untuk memuaskan hati Tuhan. Kejarlah kerinduan untuk memuaskan Tuhan dengan taat melakukan firman di dalam pekerjaan, keluarga, pelayanan, dan di keseharian kita. Dan terakhir, tetaplah berharap kepada Tuhan Yesus Kristus.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda saat ini masih mencari kepuasan untuk diri sendiri? Apa yang Anda dapatkan saat mencari kepuasan diri?
- Bagaimana cara Anda dapat memuaskan hati Tuhan?