Bagikan artikel ini :

Sabar Sampai Akhir

Yakobus 5:7-8

Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
- Yakobus 5:7

Melakukan perjalanan menggunakan kereta api bagi saya adalah sebuah pengalaman yang menyegarkan mata. Saya akan melewati hamparan pesawahan hijau. Terkadang ada yang sudah menguning siap dituai atau yang baru selesai ditanam. Setiap kali melewati persawahan luas, saya berpikir kinerja para petani yang menggarap sawah tersebut sungguh luar biasa. Sawah seluas itu mungkin hanya dikerjakan oleh 2-3 orang petani. Saya membayangkan bagaimana kesabaran mereka diuji mulai dari masa menanam benih padi sampai menunggu waktu tuaian. Belum lagi kalau di masa pertengahan mereka mengalami masalah serangan hama ataupun cuaca buruk yang menyebabkan hasil tidak baik. Bagaimana jika para petani tidak sabar? Sudah barang tentu akan memengaruhi pasokan beras kita.

Bagian firman Tuhan hari ini mengingatkan kita akan pentingnya bersabar dalam hidup. Banyak orang berkata, “Kesabaran ada batasnya”, tetapi jika ada batasnya, apakah itu benar nilai kesabaran yang sesungguhnya? Kesabaran bukanlah produk yang dihasilkan oleh kekuatan manusia. Kesabaran adalah produk rohani yang dihasilkan oleh Roh Kudus yang ada di dalam diri orang percaya. Ketika menghadapi penderitaan dan pergumulan berat, sisi kesabaran diaktifkan oleh Roh Kudus yang memampukan kita untuk menanggung dan melewati penderitaan. Kesabaran selalu dikaitkan dengan masa penantian menuju kedatangan hari Tuhan.

Di dalam kehidupan, kita akan diperhadapkan dengan berbagai pergumulan yang tiada habisnya. Setiap pergumulan menjadi alat Tuhan untuk mengasah kesabaran kita. Kemampuan untuk bersabar tidak mungkin kita hasilkan sendiri dari latihan-latihan ataupun metode apa pun. Kesabaran hanya dapat didapatkan ketika kita senantiasa memohon pertolongan dan mengandalkan Roh Kudus.

Kehilangan kesabaran tidak akan pernah menguntungkan situasi, justru dapat membuat kita jatuh ke dalam dosa karena mengandalkan kemampuan diri sendiri. Mari mempraktikkan kesabaran dalam segala pergumulan dan penderitaan dengan satu pengharapan bahwa Kristus akan datang kembali. Pada saat kedatangan-Nya tidak ada lagi penderitaan, berganti dengan sukacita penyambutan Allah Bapa bagi kita yang setia sampai akhir.


Refleksi Diri:

  • Apa hal-hal yang seringkali membuat Anda kehilangan kesabaran?
  • Apakah Anda sudah meminta Roh Kudus untuk memberi Anda kesabaran dalam menghadapi pergumulan/penderitaan?