Sanggup Turun Dari Salib? (2)
Matius 27:33-44
Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
- Lukas 23:39
Banyak orang menganggap Yesus hanyalah salah satu ilah yang sanggup memberi berkat yang mereka inginkan. Apalagi ada pendeta-pendeta yang mengkhotbahkan Injil Kemakmuran yang merancukan berita Injil yang sejati. Salah seorang penjahat yang disalib di sebelah Yesus adalah orang seperti itu. Ia mengharapkan Yesus turun dari salib menyelamatkan diri sekaligus dirinya. Kalau itu terjadi, ia akan percaya kepada Yesus.
Inilah tipe orang kedua pada seri renungan ini. Orang yang sebenarnya tidak peduli siapa yang dipercaya atau disembah. Yang dipedulikan hanya apa yang saya dapat dari sosok yang disembah atau dipercaya. Jadi, orang ini tidak mau ambil pusing siapa Yesus. Yang penting baginya adalah apa yang dapat diperbuat Yesus baginya. Jadi, kalaupun percaya, ia menganggap Yesus tak lebih daripada sosok penggenap keinginannya. Yesus disembah hanya untuk tujuan pribadinya. Andaikata suatu waktu ia merasa Yesus tidak lagi memuaskan keinginannya (baca: mengabulkan doanya) atau memberkati hidupnya maka ia tak segan beralih ke sosok ilah lain.
Kami pernah mengajak seseorang untuk percaya Yesus. Ia menanggapi, “Apakah Yesus bisa memberikan apa yang selama ini saya inginkan? Apakah ada jaminan kalau saya percaya Yesus, kehidupan yang saya nikmati saat ini akan terus berlanjut?” Inilah suatu gambaran yang salah tentang Yesus. Yesus dianggap tak lebih dari salah satu ilah sesembahan. Saya mau percaya atau ikut Yesus jika Dia menjamin hidup saya sejahtera (baca: jasmani). Sulit menjelaskan tentang hidup kekal jika yang ada dalam pikirannya hanya hidup di dunia ini dan saat ini. Lebih sulit lagi bicara tentang menyangkal diri dan memikul salib Kristus jika yang dipikirkan dirinya hanya pemuasan dan kesenangan diri.
Yesus Kristus adalah Juruselamat yang menyelamatkan kita dari kehidupan sia-sia ke dalam kehidupan yang indah. Dia mengubah hati kita dari keinginan akan dunia dan segala isinya, menjadi kecintaan pada nilai-nilai kerajaan Allah. Yesus adalah Sumber damai sejahtera yang sejati, yang berbeda dengan damai sejahtera dari dunia ini (Yoh. 14:27).
Refleksi Diri:
- Siapakah Yesus Kristus bagi Anda?
- Apa bahaya dari berita Injil Kemakmuran yang menekankan bahwa semua yang ikut Yesus Kristus akan mendapatkan berkat jasmani?