Selalu Memuji Tuhan
Mazmur 33:1-22
Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya.
- Mazmur 33:18
Kita seringkali memandang aktivitas memuji Tuhan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan pada waktu dan tempat tertentu. Misalnya, ketika beribadah online pada hari Minggu atau ketika dalam persekutuan melalui Zoom meeting atau memuji Tuhan ketika hidup kita lancar, tetapi ketika dalam kesulitan, kita berhenti memuji Tuhan. Dalam perikop Mazmur 33, Pemazmur mengajak kita memuji Tuhan di segala waktu dan tempat, bahkan dengan nyanyian dan alat musik. Apa alasan Pemazmur mengajak demikian?
Pertama, karena memuji Tuhan itu adalah ciri khas dari mereka yang hidup tulus atau saleh di hadapan Tuhan (ay. 1). Kedua, kita memuji Tuhan karena firman Tuhan itu benar, setia, adil, berotoritas, dan tidak berubah (ay. 4-9). Langit dijadikan hanya oleh firman-Nya, air laut bisa dikumpulkan-Nya, dan samudera dapat diwadahi-Nya. Kekuasaan-Nya dibandingkan dengan berbagai kekuatan di dunia yang sering kali diandalkan oleh manusia, tak dapat dibandingkan. Kalau raja-raja dan pemerintahan memiliki kekuasaan maka kuasa Tuhan jauh melampaui mereka. Jika dibandingkan dengan kekuatan seorang pahlawan maka kekuatan Tuhan tiada batasnya (ay. 16-17). Ketiga, kita memuji Tuhan karena Dia memang layak untuk dipuji dan disembah (ay. 12-18). Tuhan memperhatikan umat-Nya serta berkuasa untuk menyelamatkan dan memelihara umat-Nya. Karena itu, Daud berkata, “Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan…” (ay. 12).
Melalui pengalaman Daud, kita belajar bahwa orang yang berelasi dekat dengan Tuhan akan berdampak dalam cara memandang hidup. Umumnya kita berpikir bahwa hidup bahagia itu adalah hidup berlimpah harta kekayaan dan kesuksesan. Namun bagi orang percaya, kebahagiaan sejati bersumber dari Tuhan dan firman-Nya sehingga terekspresi melalui pujian dan penyembahan. Pujian bagi mereka adalah salah satu cara menyatakan terima kasih kepada Tuhan dan keinginan mereka untuk hidup dekat kepada Sang Pencipta. Kiranya Tuhan Yesus memampukan Anda memiliki gaya hidup yang memuji dan menyembah Dia, sehingga hidup Anda senantiasa dipenuhi kebahagiaan yang sejati.
Refleksi diri:
- Apa alasan utama Raja Daud mengajak kita memuji Tuhan? Apakah karena ia memiliki harta dan kesuksesan ataukah karena Allah?
- Apakah yang Anda lakukan untuk memotivasi diri Anda terus memuji dan menyembah Tuhan?