Sendirian Tapi Tidak Kesepian
2 Timotius 4:9-18
tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. 2 Timotius 4:17
Salah satu hal di dunia yang ditakuti oleh manusia selain penyakit, kegagalan, dan permasalahan hidup adalah kesepian. Kesepian membuat orang merasa sendirian menghadapi tantangan dalam hidupnya. Tiada teman, kerabat, dan orang-orang yang menopang dan mendukung. Kesepian juga bisa melanda siapa pun, tidak memandang status, pria atau wanita, kaya atau miskin.
Dari firman Tuhan yang kita baca, Paulus sebagai rasul Tuhan sedang mengalami kesendirian. Ia ditinggal oleh orang-orang yang dikasihinya. Paulus ditinggal oleh rekan-rekan pelayanan, yaitu Demas yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan pelayanan, termasuk Krekes sebagai rekan pelayanannya (ay. 10). Selain itu, ia mengalami penderitaan. Hidup di dalam penjara tidaklah mudah. Karena dipenjara, Paulus tidak bisa berjumpa dengan orang lain. Kesendiriannya muncul juga karena tantangan pelayanan. Dalam pelayanan, Paulus banyak menghadapi tantangan. Salah satunya dari Aleksander, seorang tukang tembaga yang berbuat jahat terhadap dirinya (ay. 14). Mungkin juga ia mendapatkan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar yang menyebabkannya dipenjarakan. Ia merasa sendirian karena tidak ada seorang pun yang membelanya (ay. 16).
Yang luar biasa adalah walaupun Paulus sendirian ternyata ia tidak mengalami kesepian. Mengapa? Pertama, Tuhan mendampinginya. Kata “mendampingi” memiliki arti bersama-sama berdiri menghadapi masalah.
Jadi, ketika Paulus menghadapi masalah dalam hidupnya, Tuhan bersama-sama dengannya, berdiri mendampinginya menjadi pembela baginya. Kedua, Tuhan menguatkannya. Kata “menguatkan” bisa berarti memiliki kuasa, kekuatan yang diberikan. Paulus di tengah kesendirian dan masalah yang dihadapinya, mendapatkan kekuatan dari Tuhan. Ini menyebabkan Paulus tidak tawar hati dan putus asa. Kita sering mendengar, bagaimana seorang hamba Tuhan yang tidak tahan menghadapi tantangan pelayanan dan meninggalkan pelayanan. Berbeda dengan Paulus yang tidak berbuat demikian. Ia tetap setia sampai akhir hidupnya.
Sikap hidup Paulus bisa menjadi teladan bagi kita. Kunci supaya tidak merasa sendirian adalah memiliki relasi yang dekat dengan Tuhan. Tuhan-lah yang bisa menguatkan kita dalam menghadapi segala permasalahan hidup meski kita sedang sendirian. Dia selalu siap mendampingi kita, selama kita menghadapi tantangan. Bersama Tuhan Yesus kita tidak perlu takut.
JANGAN TAKUT SENDIRIAN KARENA ADA TUHAN BERSAMA KITA.