Siapakah Aku?
Galatia 2:15-21
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
- Galatia 2:20
Siapakah aku? Sebuah pertanyaan yang tidak mudah untuk dijawab dan diungkapkan. Berbagai pikiran dan perasaan bercampur aduk untuk menjawab pertanyaan ini, apalagi dikaitkan dengan kesusahan masa kini dan masa depan sebagai kelanjutan dampak-dampak pergumulan kehidupan, termasuk di dalamnya dampak Covid-19 di tahun 2020 yang masih terasa hingga sekarang.
Ben Luderer (30 tahun) asal New Jersey, USA, terinfeksi Covid-19 di tahun 2020. Istrinya, Brandy, mengisahkan bagaimana ia mengalami gejala sakit yang tidak berlebihan. Karena masih muda, harapannya sangat besar untuk sembuh. Brandy bercerita, “Aku mendengar dari balik pintu, ia masih bernapas dan lalu aku tertidur.” Sang istri memeriksa lagi pukul dua subuh dan semua tampak baik-baik saja. Namun, ketika terbangun pukul enam pagi, ia menemukan suaminya sudah tak bernyawa di tempat tidur mereka. Sebuah ironi.
Realita dan pengalaman kehidupan terus berubah. Seperti kisah Ben dan Brandy tadi, terkadang permasalahan kehidupan datang tanpa terduga. Bila pikiran dan perasaan ditentukan oleh peristiwa dan kondisi kehidupan, maka jawaban atas pertanyaan “siapakah aku?” ditentukan oleh keputusan iman kita. Seringkali pergumulan hidup membuat sebagian besar orang diliputi kegelisahan, kekhawatiran, dan terganggu kesehatannya. Camkan, segala pengalaman kehidupan tidak dapat merubah status diri kita yang sudah ada di dalam Kristus, yang diterima melalui pertobatan dan percaya terhadap pengorbanan Kristus.
Siapakah aku? Marilah mengingat diri dan merenungkan seperti yang dinyatakan Paulus melalui Galatia 2:20. Bandingkanlah hidup Paulus sebelum dan sesudah percaya kepada Kristus. Pengalaman yang tak terlupakan saat Yesus menjumpai dirinya dalam perjalanan ke Damsyik, mengawali perjalanan hidup baru dan pelayanannya. Sebuah kutipan dituliskan: “Pengalaman dengan Kristus selalu membuat Paulus menjalani kehidupan dan panggilannya dengan indah sampai akhir hidupnya.”
Siapakah aku? Ingatlah selalu bahwa “aku adalah pribadi yang telah menerima hidup di dalam Kristus”. Hidupku yang kujalani sekarang bernilai kekal, tak terbandingkan dengan apa yang dapat diperoleh dari dunia, dan tak ada kuasa yang dapat mengambilnya termasuk Covid-19. Marilah bersyukur dan bersukacita senantiasa karena menjadi pribadi yang telah menerima hidup baru.
Refleksi Diri:
- Siapakah diri Anda? Sudahkah Anda memercayai Kristus dan menerima Dia masuk ke dalam hidup Anda?
- Apakah Anda menyadari bahwa pergumulan hidup yang sedang Anda alami tidak mampu mengubah status Anda di dalam Kristus?