Sikap Yang Berbeda Sekali
Kisah Para Rasul 4:1-12
maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati—bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
- Kisah Para Rasul 4:10
Kita tentu ingat bagaimana Petrus menyangkal Tuhan Yesus sampai tiga kali ketika Sang Guru sedang di hadapan mahkamah agama (lih. Luk. 22:54-62). Yang menarik jika kita perhatikan, ada perubahan sikap yang terjadi setelah Petrus mengalami perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit. Pada awalnya Petrus menyatakan tidak mengenal Yesus. Saat persidangan Yesus, Petrus berada di luar ruangan utama, yaitu di halaman. Seorang hamba perempuan yang tidak ketahui namanya, menginterogasi (baca bertanya kepada) Petrus. Sebenarnya risiko Petrus untuk mengakui dan menanggung akibat dari pengakuannya tidaklah terlalu besar. Namun, jawaban Petrus tidak berubah sampai tiga kali bahwa dirinya tidak mengenal dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan Yesus. Petrus tidak melihat Yesus sebagai Tuhan yang pasti bangkit dan hidup selama-lamanya. Ia hanya melihat Yesus sebagai sosok terpidana yang tidak berkuasa.
Berbeda sekali ketika kita membaca Kisah Para Rasul 4. Petrus berada di posisi yang sangat terancam dibandingkan ketika ia menyangkal Yesus. Petrus berdiri di tengah persidangan dan ia sedang diadili. Yang menginterogasi Petrus juga bukan seorang hamba, melainkan pemimpin-pemimpin Yahudi. Risiko pengakuannya akan lebih besar. Yang luar biasa adalah Petrus tidak menyangkal lagi, melainkan berani berkata seperti yang tertulis pada ayat emas. Petrus mengakui dengan terang-terangan siapa Tuhan Yesus. Tidak ada rasa takut akan ancaman dipenjara atau bahkan sampai dihukum mati.
Sikap kita dalam mengikut Tuhan Yesus tentu saja harus berbeda dengan ketika sebelum mengenal Yesus. Di dalam hikmat Tuhan, kita dengan keberanian menyatakan sebagai pengikut Kristus. Terkadang ada orang Kristen yang segan mengakui dirinya sebagai pengikut Kristus karena takut kehilangan pekerjaan, ditinggalkan teman atau alasan-alasan lainnya. Tuhan Yesus yang kita percaya adalah Allah yang hidup dan kita memiliki hidup karena pengorbanan-Nya. Jangan takut dengan identitas kita sebagai pengikut Kristus.
Refleksi Diri:
- Apa yang membuat orang percaya seharusnya tidak takut untuk menyatakan diri sebagai pengikut Kristus?
- Apa yang seringkali membuat Anda takut untuk menyatakan diri sebagai orang percaya? Berdoa mintakan hikmat dan kekuatan untuk menjadi saksi Kristus yang sejati.