Singkirkan bersungut sungut
Yakobus 5:7-11
Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Sesungguhnya Hakim telah berdiri di ambang pintu. - Yakobus 5:9
Bersungut-sungut artinya mengomel atau memprotes tentang sesuatu, kadangkala tidak diungkapkan ke luar tetapi di dalam hati. Sungut-sungut adalah ungkapan perasaan tidak puas. Bangsa Israel selama pengembaraan di padang belantara sering kali bersungut-sungut. Mereka pernah bersungut-sungut tidak bisa lagi menikmati daging seperti sewaktu di Mesir sehingga Tuhan mengirimkan burung puyuh dalam jumlah besar untuk memuaskan mereka. Pernahkah Anda bersungut-sungut? Mengapa? Hal apakah yang Anda sungut-sungutkan?
Bersungut-sungut berkaitan dengan iman. Bersungut-sungut adalah tanda tidak percaya kepada Tuhan. Seseorang tidak percaya kepada pengaturan Tuhan atas hidupnya, atas cara dan waktu Tuhan baginya. Alih-alih mengambil waktu untuk merenung dan berdoa, seorang yang bersungut-sungut malah sibuk menyalahkan Tuhan atau mengambinghitamkan orang lain. Tidak ada kebaikan dari sikap seperti ini.
Cara mengatasi bersungut-sungut adalah bersabar. Bersabar seperti petani menantikan datangnya hujan atau panen. Di wilayah Timur Tengah yang cuacanya tidak dapat dipastikan, datangnya hujan adalah hal yang sangat diharapkan petani. Keterlambatan datangnya hujan berarti kegagalan tanamannya bertumbuh atau berbuah. Dalam keadaan ini, petani tidak bisa berbuat apa-apa selain bersabar menanti dengan berharap kepada Tuhan.
Bersabar adalah teladan yang ditunjukkan para nabi. Mereka bersabar dalam penderitaan karena berpengharapan kepada Tuhan. Bahwa Tuhan pasti akan turun tangan menolong mereka. Waktunya pasti akan tiba. Demikian juga Ayub memberikan teladan kesabaran. Tak sekalipun Ayub bersungut-sungut meskipun ia sangat menderita. Atas kesabarannya, Tuhan memberkati berlimpah, mengganti berlipat hartanya yang lenyap. Tuhan tidak pernah membiarkan kesabaran kita tanpa balasan, “karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.” (Yak. 5:11).
Bersungut-sungut adalah musuh iman. Tak ada kebaikan dari sikap dan tindakan bersungut-sungut. Tak ada satu pun alasan yang sah bagi kita untuk bersungut-sungut. Jika Anda masih menyimpan sungut-sungut, renungkan apa alasan yang menyebabkan Anda tetap bersungut-sungut. Bawa dalam doa alasan-alasan tersebut ke hadapan Tuhan Yesus. Minta kepada-Nya untuk mengangkat penyebab yang membuat Anda bersikap demikian. Yakinkan dalam hati bahwa tidak ada gunanya bersungut-sungut.
Refleksi Diri:
- Jika Anda pernah atau sedang bersungut-sungut, apa yang menyebabkan sikap itu muncul?
- Selain bersabar, tindakan lain apa yang dapat Anda ambil untuk meninggalkan sikap bersungut-sungut?