Stop cemburu start syukur
Kejadian 29:29-30:3
Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati.”
- Kejadian 30:1
Sifat perempuan terkadang suka aneh-aneh, yah? Sebagai seorang wanita dan istri, saya pun sadar meski diciptakan dengan keunikannya tapi terkadang suka muncul sifat anehnya.
Perikop hari ini bercerita seorang wanita dan istri yang cemburu. Cemburu bukan karena suaminya tidak mencintainya, tetapi karena tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Rahel cemburu karena tidak puas dengan apa yang sudah didapatkan, yaitu dikasihi dengan sungguh oleh Yakub. Rahel dikuasai cemburu sampai berlaku aneh-aneh. Ia merengek bahkan mengancam kalau tidak diberi anak maka dirinya ingin mati. Ia lalu memberikan budaknya kepada suaminya supaya bisa punya anak melalui budaknya dan bisa pamer ke kakaknya, Lea. Semua demi kepuasan dirinya.
Hati-hati dengan sifat cemburu! Cemburu bisa seperti api. Ada pepatah berbunyi: terbakar oleh api cemburu. Pepatah ini benar adanya karena oleh cemburu seseorang bisa sampai membunuh pasangannya. Itulah kisah nyata yang pernah terjadi.
“Tapi kita manusia khan punya perasaan, Bu.” Benar, masih bisa cemburu itu OK. Namun, jangan sampai membiarkan diri kita dikuasai oleh api cemburu. Fokus pada apa yang kita punya. Belajar bersyukur untuk apa yang ada. Jangan kepo (serba ingin tahu), jangan ribet melihat orang lain punya, lalu kita jadi cemburu dengan berpikir, kok dia bisa? Kok dia punya sih? Sedang saya tidak punya. Lalu mulai bete, bersikap uring-uringan.
Stop cemburu! Kuasai diri dan start bersyukur yah...
Bersyukur meski kulitmu tak semulus dia, yang penting masih punya kulit sehat daripada panuan. Ihhh engga dehh...
Bersyukur meski badanmu tak sebohai dia. Duhh, dia masih bisa pake ukuran XS (x-tra small). Tenang kamu juga bisa pake XS (x-tra sesek).
Bersyukur walaupun rambutmu tak sebagus dia, yang penting masih ada rambut dan masih bisa disisir, hehehe..
Bersyukur meski jari-jariku tak selentik dia.. Eh, iya napa jari-jariku kok buntet-buntet, yah? Tuh khan, mulai tak bersyukur. Stop cemburu!
Yuk, sadarlah kita diciptakan oleh Tuhan baik adanya dan bersyukur dengan apa pun yang Dia sudah berikan kepada kita. Bersyukur dimulai!
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah dikuasai oleh perasaan cemburu? Apa yang Anda lakukan waktu itu?
- Bersyukur adalah kunci mengatasi cemburu. Hal-hal apa saja yang sudah diberikan Tuhan Yesus yang bisa Anda syukuri?