Sudah Berdosa, Jangan Berhenti...
1 Samuel 12:12-25
Dan berkatalah Samuel kepada bangsa itu: “Jangan takut; memang kamu telah melakukan segala kejahatan ini, tetapi janganlah berhenti mengikuti TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu.
- 1 Samuel 12:20
Orang Kristen tidak percaya takdir, yaitu bahwa segala jalan hidup manusia dari lahir sampai mati sudah ditentukan Tuhan. Jika kita percaya takdir maka dosa Adam dan Hawa adalah ketetapan dan sekaligus tanggung jawab Tuhan. Yang benar adalah setiap orang bebas mengambil keputusan atas jalan hidupnya.
Dalam 1 Samuel 12, Nabi Samuel kembali meninjau permintaan bangsa Israel untuk seorang raja. Samuel menegaskan bahwa Tuhan tidak berkenan atas permintaan tersebut. Motif di balik permintaan mereka adalah ingin menggeser Tuhan sebagai Raja dalam kehidupan mereka. “Maka sekarang raja itulah yang menjadi pemimpinmu” (1 Sam. 12:2a). Setiap upaya menggantikan Tuhan dengan yang lain adalah dosa. Selain itu, kelak di kemudian hari, raja yang diangkat ternyata memimpin bangsa Israel untuk menyeleweng dari Tuhan dengan menyembah berhala. Pada akhirnya, mereka tetap menghendaki seorang raja. Dalam hal ini, Tuhan memberi mereka kesempatan untuk memutuskan.
Bahwa Tuhan memberi kebebasan bukan berarti Tuhan berhenti menyatakan belas kasihan-Nya ketika manusia menyimpang dari jalan yang benar. Tuhan tidak menarik napas panjang dan mengatakan, “Ya, sudahlah! Terserah maumu apa!” Tuhan tahu bahwa pilihan orang Israel salah tetapi Dia tidak menghentikan keputusan yang salah tersebut, melainkan memberi mereka kebebasan untuk bertobat dan terus beribadah kepada-Nya. Inilah kehendak Tuhan, yaitu sekalipun manusia sudah melenceng, jangan terus melenceng melainkan bertobat.
Ada orang yang ketika sudah menempuh jalan yang salah, menyerah dan berkata, “Saya sudah terlalu jauh. Sudah tidak bisa balik.” Tidak bisa atau tidak mau? Yang lain mengatakan, “Apakah Tuhan masih mau mengampuni saya?” Dalam hal ini saya ingin mengatakan: Tuhan bukanlah manusia. Dia tidak membuang dan menolak manusia berdosa seberat apa pun dosa- dosa yang dilakukannya. Tuhan memberi kesempatan kepada manusia untuk bertobat. Yang dikehendaki Tuhan adalah jangan berhenti mengikuti-Nya. Sebaliknya, tetaplah beribadah dengan segenap hati. Ketika seseorang beribadah dengan segenap hati, ia akan menyadari dosanya dan bertobat. Oleh karena itu, menjauhkan diri dari Tuhan dan meninggalkan ibadah ketika kita berdosa adalah tindakan yang justru semakin menjerumuskan.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah mengambil keputusan yang salah atau berdosa?
- Bagaimana cara Anda untuk bertobat dari dosa tersebut?