Sumber Kebahagiaan Sejati
Mazmur 1:1-6
tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Mazmur 1:2
Saya mengutip tulisan bagus yang berbunyi demikian: Kalau kebahagiaan bisa dibeli, pasti orang-orang kaya akan membeli kebahagiaan itu. Dan mereka yang miskin, akan sulit mendapatkan kebahagiaan karena sudah diborong oleh mereka. Kalau kebahagiaan itu ada di suatu tempat, pasti belahan lain di bumi ini akan kosong karena semua orang akan ke sana berkumpul di mana kebahagiaan itu berada.
Syukurlah kebahagiaan itu berada di dalam hati dan pikiran setiap manusia. Kita tidak perlu membeli atau pergi berpindah tempat untuk mendapat kebahagiaan. Yang kita perlukan hanyalah pikiran yang berpaut kepada Tuhan dan yang menuruti firman-Nya maka kita bisa mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan itu kapan pun, di mana pun dan dalam kondisi apa pun.
Kebahagiaan itu berkaitan dengan relasi bukan kondisi. Relasi yang dimaksud adalah hubungan yang akrab dengan Tuhan. Hubungan dibina dengan meresapi dan merenungkan firman-firman-Nya. Jika hubungan kita akrab dengan Tuhan maka apa pun kondisi yang kita alami, tidak dapat meruntuhkan kebahagiaan kita, karena kita tahu kebahagiaan ada saat kita bisa bersama-Nya.
Kebahagian juga dimiliki oleh orang-orang yang dapat bersyukur. Jika kita tidak memiliki apa yang kita inginkan, maka sukailah apa yang kita miliki sekarang. Jangan menyepelekan apa yang kita sudah miliki, semuanya itu kita peroleh atas anugerah Tuhan. Bersyukur adalah suatu kemampuan yang bisa dipelajari oleh siapa pun. Bersyukur bukanlah hasil dari suatu keadaan tertentu, melainkan hasil sebuah gaya hidup yang dilakukan secara berulang-ulang hingga berubah menjadi suatu kebiasaan.
Sebuah peribahasa berbunyi demikian: janganlah mengeluh karena tangan yang belum dapat menggapai bintang, tapi bersyukurlah karena kaki yang masih dapat menginjak bumi. Saya suka dengan peribahasa ini karena mengajak kita untuk menyadari akan apa yang kita miliki saat ini dan melihat bahwa kebahagiaan sebetulnya sudah ada di dalam diri kita.
Mari bina kembali relasi kita dengan Tuhan Yesus. Syukuri apa yang telah Dia anugerahkan kepada kita. Kebahagiaan itu sudah ada di sekitar kita, kita hanya tidak sadar akan kehadirannya.
KEBAHAGIAAN SEJATI DITEMUKAN DI DALAM FIRMAN TUHAN DAN MELALUI RELASI YANG DEKAT BERSAMA YESUS.