Tabah Menghadapi Kesukaran
Kisah Para Rasul 27:1-44
Dan karena mereka beberapa lamanya tidak makan, berdirilah Paulus di tengah-tengah mereka dan berkata: "Saudara-saudara, jika sekiranya nasihatku dituruti, supaya kita jangan berlayar dari Kreta, kita pasti terpelihara dari kesukaran dan kerugian ini!" Kisah Para Rasul 27:21
Tuhan memberikan pimpinan-Nya melalui Paulus, tetapi nahkoda kapal dan perwira Romawi tidak menuruti sehingga akhirnya mereka menemui berbagai kesukaran selama pelayaran (Kis. 27:11-13). Kapal mereka terombang-ambing tak tentu arah tujuan. Ini adalah salah satu contoh kejadian bahwa tidak semua kesukaran ada karena kehendak Tuhan. Kesukaran hidup bisa muncul karena kita tidak mengikuti panduan Tuhan dan akhirnya salah melangkah.
Kalau sudah salah melangkah, kemudian bagaimana? Paulus mengatakan di ayat 22, “Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan
kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.” Kalau sudah sukar karena kesalahan kita sendiri, berarti hidup tidak bisa menjadi lebih baik. Maka, belajarlah untuk tabah! Tabah bertahan menghadapi kesukaran. Tabah menjalani
kesukaran dengan tenang dan teguh, sambil berpegang pada janji-janji Tuhan yang pasti akan menyelamatkan (bdk. ay. 23-24).
Setelah Paulus menenangkan seluruh penumpang perahu dan mereka percaya pada janji Allah yang mau menyelamatkan, maka mereka mengurungkan niat untuk menurunkan sekoci dan meninggalkan kapal. Malaikat Tuhan telah berjanji jika ada yang meninggalkan kapal, mereka tidak akan selamat (ay. 30-32). Mereka taat, tabah menghadapi terjangan ombak, dan percaya kepada Tuhan. Akhirnya, kapal yang terombang-ambing itu kandas dan mereka pun bisa selamat.
Tuhan Yesus itu setia kepada umat-Nya. Yesus berjanji akan mengulurkan tangan-Nya kepada mereka yang berteriak meminta pertolongan. Dia juga berjanji akan memberikan kelegaan dan jiwa kita pun akan mendapat ketenangan (Mat. 11:28). Setidaknya dalam ketidakberdayaan, dalam kebingungan menghadapi kesukaran hidup, sediakan sedikit ruang untuk punya keyakinan bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya. Berpeganglah pada janji janji-Nya, tetap tabah, dan mulailah berserah di dalam hidup. Itulah kunci kesembuhan segala jiwa yang merana dan kita pun bisa menari di tengah ombak.
Salam menari di tengah ombak.
KESUKARAN HIDUP BISA DILALUI ASAL ANDA MAU TAAT KEPADA YESUS, TABAH DAN TEGUH MEMEGANG JANJI-JANJI-NYA.