Tahan Cuaca, Tahan Banting
Mazmur 119:65-72
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu.
-Mazmur 119:71
Tidak selamanya yang tertindas itu buruk. Ah yang bener? Benar, ayat di atas buktinya. Pemazmur dalam keadaan tertindas tapi ia melihat hal itu baik buat dirinya. Dengan tertindas pemazmur belajar bergantung kepada Tuhan.
Dalam dunia konseling dikenal istilah Post Traumatic Growth (Pertumbuhkan Setelah Trauma), cie ileeh… mentang-mentang sedang sekolah lagi, pake istilah keren euy... hehehe.. Eh tapi benar lho.. Alkitab sungguh kaya dan semua ilmu ada di dalamnya. Firman Tuhan juga relevan dengan segala zaman dan mengerti kondisi hidup kita.
Kitab Mazmur kaya dengan pengajaran dan pengalaman hidup bersama Tuhan. Mazmur 119 ditulis setelah masa pembuangan. Pemazmur mengalami perlakuan tidak adil, dilecehkan, dihina, dan ditindas. Namun, ia tidak terpuruk karena keadaan yang buruk. Ia tidak terus berkabung tetapi justru berjuang melalui semua keadaan tersebut. Pemazmur belajar apa arti berlindung di bawah naungan sayap-Nya.
Dalam tekanan pemazmur menemukan penghiburan. Dalam penghinaan, ia belajar bertahan karena Tuhan selalu menemani. Dalam kesesakan, ia belajar apa arti kesetiaan kepada Tuhan. Saat membaca Mazmur 119 kita diajar bagaimana menikmati relasi dengan Tuhan. Nah, inilah kunci rahasianya! Hidup bersama Tuhan bukan berati tidak ada ombak melainkan kita diajar berselancar di tengah ombak. Hidup mengikut Tuhan bukan berarti langit selalu biru melainkan kita diajar tetap berjalan walaupun hati harus biru.
Kita tak sendirian, tidak ditinggalkan. Kita diajar arti bertahan di dalam segala keadaan. Itulah arti ikut Tuhan, kita dididik untuk bertahan dalam segala situasi dan keadaan karena ada Tuhan beserta kita. Masa cuma cat tembok saja yang tahan segala cuaca dan keadaan. Masa cuma ember saja yang tahan banting. Anda, saya, kita semua bukanlah cat, bukan ember. Kita semua adalah anak-anak Tuhan.
Jangan jadi anak yang cengeng atau baper-an.
Hayu bangkit hadapi keadaan yang menyakitkan, kita punya Tuhan. Belajarlah lagi apa arti firman Tuhan dan hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apa situasi yang pernah membuat Anda merasa tertindas tapi melaluinya justru Anda ditumbuhkan kerohaniannya?
- Bagaimana cara Anda supaya tidak cengeng dalam menghadapi situasi yang menindas?