Tak berkesudahan kasih setia Tuhan
Ratapan 3:21-23
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya.
Yakobus 1:17
Kitab Ratapan merupakan tangisan dan seruan bangsa Israel, khusus-nya Nabi Yeremia kepada Allah sebagai akibat dari kehancuran dan kejatuhan kota Yerusalem ke tangan musuh, yaitu bangsa Babel. Umat Allah ditawan dan dibawa ke negeri Babel. Seruan ratapan yang dipanjatkan kepada Allah merupakan ungkapan rasa sedih dan dukacita yang mendalam.
Walaupun demikian, ternyata Nabi Yeremia tidak putus harapan. Ia percaya bahwa Allah adalah Allah yang tetap setia kepada umat-Nya. Yeremia mendesak bangsa Israel untuk mengingat kembali bahwa Allah sungguh-sungguh pemurah dan setia. Yeremia mengingatkan bahwa Allah juga baik kepada mereka yang mengandalkan Dia. Ayat 22-23 menegaskan kembali,
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” Yeremia percaya Tuhan akan memulihkan dan menolong umat-Nya. Tuhan memiliki kasih setia yang tiada habis-habisnya kepada umat-Nya. Karena kasih setia Tuhan inilah, Yeremia yakin Dia akan mengampuni umat-Nya dan mengembalikan status mereka sebagai umat kesayangan Tuhan.
Kata “kasih setia” berasal dari khesed, yang berarti kebaikan, kemurahan, pengampunan atau belas kasihan. Selain itu, kasih setia juga erat kaitannya dengan perjanjian yang telah dibuat Allah terhadap umat Israel, yaitu janji bahwa mereka adalah bangsa yang terpilih. Kasih setia Allah menunjukkan kesetiaan-Nya terhadap janji yang Dia telah ikrarkan.
Di dalam kasih setia Tuhan, ada pengampunan terhadap orang yang berdosa. Kita hendaklah yakin bahwa meskipun kita telah jatuh ke dalam jurang dosa, telah diasingkan dan diabaikan, masih ada Allah yang dengan kasih setia-Nya mengangkat kita. Karena kasih setia Tuhan yang tiada habis-habisnya ini pula yang membuat Allah Bapa mengutus Anak-Nya, Yesus Kristus, hadir ke dalam dunia untuk menyelamatkan kita. Kehadiran Kristus Yesus di dunia adalah bentuk pernyataan bahwa manusia berdosa masih memiliki pengharapan di dalam keselamatan. Inilah bentuk kepedulian Allah terhadap umat manusia supaya mereka tidak lagi terbelenggu oleh dosa tetapi menerima anugerah keselamatan dari Allah.
TIADA KATA “STOP” UNTUK ALLAH MENGASIHI ANDA, DIA PEDULI DAN KASIH-NYA SELALU ADA BAGI DIRI ANDA.