Tak Lagi Dipercaya
1 Samuel 13:1-14
Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.”
- 1 Samuel 13:14
Butuh waktu dan banyak usaha untuk membangun kepercayaan. Menjaga kepercayaan orang lain tidaklah mudah. Ketika seseorang tak lagi dipercaya maka ia bisa kehilangan segalanya. Sebuah hubungan yang baik dapat hancur karena orang tidak lagi percaya kita. Karier seseorang bisa hancur seketika karena kepercayaan yang dikhianati. Sebuah janji indah pun bisa batal karena si pemberi janji tak lagi bisa dipercaya dan si penerima janji menyangsikan ucapannya.
Demikian pula dengan Raja Saul yang telah mengkhianati kepercayaan Allah terhadap dirinya. Awalnya Saul sangat dipercaya Tuhan. Tuhan mengangkatnya menjadi raja Israel yang pertama dan berjanji akan mengokohkan kerajaannya jika ia setia. Namun sayang, ia mengkhianati Tuhan. Saul tidak sabar untuk menantikan kehadiran Samuel dan nekat mengambil alih tugas keimaman yang seharusnya tidak boleh dilakukannya, yaitu membakar korban persembahan kepada Allah. Pelanggaran demi pelanggaran dilakukannya demi ambisi pribadi. Teguran dari Tuhan pun diabaikan Saul sehingga ia sudah tidak lagi dipercaya Tuhan. Janji pengokohan kerajaan tidak terjadi karena Tuhan telah memilih Daud untuk menggantikan posisi Saul sebagai raja Israel. Kecerobohan tindakan Saul kiranya menjadi peringatan serius bagi kita saat ini.
Menjaga kepercayaan Tuhan tidaklah mudah. Seorang yang dipercaya Tuhan adalah seorang yang tetap tunduk, taat, dan setia melakukan kehendak dan agenda-Nya, bukan kehendak dan agenda sendiri. Pada akhirnya waktu dan situasi yang akan menguji apakah kita mampu menjaga kepercayaan Tuhan. Ya, ada saatnya di mana Tuhan akan membawa kita pada sebuah situasi yang begitu mendesak, menakutkan, dan menuntut penyelesaian
segera. Saat itulah hati kita diuji! Kepercayaan itu ibarat selembar kertas. Sekali saja terkoyak dan kusut, ia tidak akan pernah kembali sempurna lagi. Sebab itu jagalah kepercayaan Tuhan dan orang lain terhadap kita.
Refleksi diri:
- Apakah Anda dapat dipercaya? Apakah Anda tetap konsisten hidup di dalam kehendak Tuhan dan setia menantikan-Nya di tengah situasi yang sulit?
- Apa yang Anda lakukan untuk memelihara kepercayaan Tuhan terhadap Anda?