Takut Akan Allah, Hormat Kepada Orang Tua
Imamat 19:30-32
Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah TUHAN.
- Imamat 19:32
Imlek dan kue keranjang tidak bisa dipisahkan. Ada Imlek, ada kue keranjang. Mengapa harus kue keranjang? Kue keranjang awalnya dibuat untuk memberikan hidangan kepada Dewa Dapur yang dipercaya datang sebelum Imlek. Ia datang untuk melihat situasi rumah dan kemudian memberikan laporan kepada dewa-dewa di langit. Nah, supaya laporannya baik, Dewa Dapur dihidangkan makanan yang manis-manis agar mendatangkan berkat bagi keluarga tersebut. Kue keranjang menjadi salah satu makanan wajib yang dipersembahkan kepada Dewa Dapur.
Sebenarnya keberadaan kue keranjang di dalam tradisi Imlek tidaklah salah. Hanya saja, yang perlu dicermati orang Kristen adalah ritual bersembahyang kepada Dewa Dapur atau leluhur kita. Firman Tuhan dengan jelas dan tegas melarang kita menyembah kepada arwah atau roh-roh yang dianggap bisa membawa keberuntungan. “Janganlah kamu berpaling kepada arwah atau kepada roh-roh peramal; janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu.” (ay. 31). Semua itu adalah kekejian di mata Tuhan, apalagi sampai meminta berkat kepada mereka. Sikap takut akan Tuhan harus kita utamakan. Orang percaya yang takut akan Tuhan akan mendatangkan berkat kepadanya.
Hal penting lainnya di dalam tradisi Imlek adalah bagaimana kita menyatakan rasa hormat dan kasih kepada orang-orang yang lebih tua daripada kita. Kita memberi hormat dan ucapan selamat tahun baru Imlek kepada kakek-nenek, ayah-ibu, kakak-kakak ipar, dan keluarga kita yang lebih tua, sebagai tanda bakti kita kepada mereka. Seperti yang disampaikan ayat emas, kita harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan (orang yang lebih tua dari kita) dan menaruh hormat kepada orangtua kita, tetapi yang paling terutama haruslah takut akan Tuhan Allah. Memberi hormat ditunjukkan dengan sikap berdiri di hadapan mereka yang lebih tua daripada kita.
Marilah merayakan Imlek yang utama dengan sikap takut akan Tuhan dan rasa hormat kepada mereka yang lebih tua daripada kita, khususnya kepada orangtua kita. Percayalah berkat selalu tercurah bagi mereka yang mengasihi Tuhan Yesus dan orangtua dengan tulus.
Refleksi Diri:
- Bagaimana pandangan Anda selama ini mengenai Imlek? Apakah takut akan Tuhan menjadi yang utama saat Anda merayakannya?
- Apa wujud sikap hormat kepada orangtua dan kerabat yang lebih tua dari Anda? Apakah Anda sudah sungguh mengasihi mereka?