Takut Yang Menyelamatkan
Amsal 14:26-27
Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari
jerat maut.
- Amsal 14:27
Fobia adalah penyakit ketakutan yang dapat dialami oleh manusia. Seseorang bisa mempunyai masalah fobia dengan jenis yang berbeda-beda. Ada yang fobia terhadap ketinggian, fobia terhadap kegelapan, fobia terhadap ruangan sempit, dan sebagainya. Saya sendiri juga mempunyai fobia, yaitu thalassophobia yang merupakan ketakutan terhadap air yang luas, dalam, dan gelap. Ketakutan itu membuat saya sangat sulit masuk ke dalam kolam renang, apalagi menyelam untuk menikmati pemandangan di dasar laut. Akibatnya, saya juga jadi tidak bisa berenang.
Mungkin ada di antara kita yang memiliki masalah fobia. Umumnya, fobia ataupun rasa takut dapat muncul karena kita merasa tidak aman ataupun terancam terhadap sesuatu kondisi yang kita hadapi. Namun, berbeda dengan apa yang penulis Amsal sampaikan mengenai takut akan Tuhan. Apakah Tuhan sudah menjadi ancaman dalam hidup yang membuat manusia takut? Tentu tidak.
Penulis Amsal mengungkapkan bahwa takut akan Tuhan adalah hal utama yang perlu dilakukan oleh anak-anak Allah. Bukan karena Tuhan adalah pribadi yang kejam, jahat, dan mengancam kehidupan kita. Justru sebaliknya, penulis Amsal mengatakan, “Takut akan Tuhan merupakan sumber kehidupan manusia.” Dengan takut akan Tuhan, manusia akan terhindar dari jerat maut. Ini adalah jenis takut yang menyelamatkan! Sungguh sangat berbeda dengan fobia ketakutan yang kita mungkin alami.
Saat seorang murid Kristus mempunyai rasa takut akan Tuhan maka seharusnya ia mau dengan sungguh taat melakukan segala perintah-Nya. Setiap firman Allah yang telah ia baca dan dengar, seharusnya terus ia lakukan di dalam kehidupannya. Sikap takut akan Tuhan bukan dengan tujuan agar diberkati Tuhan, usaha dilancarkan ataupun punya kehidupan dunia yang nyaman. Tujuan utama dari sikap takut akan Tuhan adalah membawa seseorang pada relasi yang intim dan erat dengan Tuhan, serta mengejar sumber kehidupan yang kekal.
Janji keselamatan dan pembebasan telah Allah berikan bagi setiap kita. Sudah saatnya bagi kita untuk tidak menyia-nyiakan keselamatan yang telah Dia berikan. Sekarang waktunya kita terus hidup dengan sungguh takut akan Tuhan. Yakinlah, Tuhan Yesus sanggup menolong kita dari setiap masalah yang ada. Kita hanya perlu sungguh takut kepada Tuhan dengan melakukan firman-Nya. Takut akan Tuhan adalah takut yang menyelamatkan.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah hidup sungguh takut akan Tuhan?
- Apa hal konkret yang dapat Anda lakukan sebagai bukti takut akan Tuhan?