Tanpa pamrih lho...
Lukas 14:12-14
Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.
- Lukas 14:14
Kita pasti pernah mendengar tentang acara bakti sosial atau bahkan mengikutinya. Biasanya dalam bakti sosial akan ada acara pengumpulan barang-barang yang akan disumbangkan. Salah satu yang sering dilakukan adalah pengumpulan baju-baju bekas atau disebut layak pakai tapi sudah tidak dipakai (kadang kala ada peringatan: jangan yang sudah bolong atau sobek yah..). Tujuannya memang baik, untuk berbagi dengan mereka yang kekurangan. Namun, pernahkah kita berpikir demikian: sering kali kita memberi sesuatu yang mahal dan berharga kepada seseorang yang sebetulnya mampu untuk membelinya, tapi sebaliknya memberi yang sisa dan bekas kepada mereka yang tidak mampu. Sepertinya, pikiran kita sudah diprogram sedemikian rupa, bahwa ada orang-orang yang berhak menerima yang terbaik dan ada orang-orang yang hanya mentok mendapat apa yang sudah tidak dipakai (dimaui) kita lagi.
Mari kita perhatikan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Saat itu Yesus sedang berada di rumah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi. Tentu saja pemimpin ini tergolong orang yang dihormati dan yang diundangnya adalah koneksi-koneksi yang selevel dengannya. Di zaman itu, makan satu meja dengan orang lain menandakan suatu kesejajaran kedudukan dengan orang tersebut.
Melihat itu Yesus berkata, “Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.” (ay. 13). Yesus ingin yang diundang adalah kumpulan orang-orang kelas rendahan, orang-orang yang tidak masuk hitungan mereka. Alasan Yesus adalah karena ketika memberi kepada orang-orang ini, mereka tidak punya apa-apa untuk membalasnya. Menarik sekali, manusia biasanya mengharapkan balasan dari pemberian. Namun, Yesus menuntut pemberian tulus, yaitu pemberian yang tidak akan mendapat balasan apa-apa. Inilah yang Yesus telah lakukan kepada setiap kita. Kita diselamatkan bukan karena bisa memberikan sesuatu kepada-Nya.
Kita sebetulnya tidak dapat membalas pemberian-Nya dengan apa pun juga. Marilah kita belajar berbagi dengan mereka yang kekurangan, memberikan yang terbaik untuk mereka. Memang tidak mudah lho... tapi kalau kita memahami bahwa semua yang kita punya adalah berasal dari Tuhan dan milik Tuhan, kita akan rela untuk berbagi. Yuk, berbagi tanpa pamrih.
Refleksi Diri:
- Apakah ada yang bisa Anda berikan untuk orang-orang yang membutuhkan di sekeliling Anda?
- Bagaimana Anda memandang semua berkat yang Tuhan berikan? Apakah sebagai hasil usaha sendiri atau pemberian Tuhan?