Teladan Relasi (1)
Kolose 3:18-4:1
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
- Kolose 3:18-19
Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) semakin marak terjadi di negara kita. Dalam setahun terakhir, tercatat lebih dari 20.000 kasus KDRT terjadi. Kaum Hawa sebagai golongan yang lebih lemah acapkali yang menjadi korban utama dalam setiap kasus KDRT. Seorang penulis artikel mengenai KDRT mencatat alasan mengapa perempuan lebih banyak menjadi korban karena budaya patriarki yang begitu dijunjung tinggi. Budaya patriarki yang lebih mengutamakan kaum Adam, membuat banyak pria merasa dapat memperlakukan perempuan dengan sesuka hati mereka, termasuk dalam hal kekerasan.
Faktanya, kekerasan dalam rumah tangga atau keluarga sudah terjadi sejak abad sebelum masehi. Masyarakat menganggap normal seorang suami yang melakukan kekerasaan agar dapat meneruskan dan mempertahankan budaya patriarki. Namun, Rasul Paulus mengingatkan para pengikut Kristus bahwa bukan budaya demikian yang dihidupi oleh umat Allah.
Surat Kolose di bagian ini menyampaikan pesan Paulus mengenai kehidupan suamiistri. Sang istri dinasihatkan untuk tunduk kepada suami. Kata “tunduk” yang digunakan mempunyai arti penaklukan diri terhadap suami secara sukarela. Bukan tunduk karena ketakutan pribadi ataupun merasa diri lemah, melainkan dimotivasi oleh ketaatan kepada Kristus. Tunduk merupakan wujud sikap menghargai otoritas suami yang merupakan kepala keluarga. Itulah dasar ketundukan yang dilakukan oleh istri terhadap suami.
Untuk para suami, Paulus secara jelas memberikan perintah untuk mengasihi dan tidak berlaku kasar terhadap istri. Di tengah dunia yang mengatakan, “Lakukanlah kekerasan dalam keluargamu agar mereka tunduk!”, Paulus justru mengatakan kepada para pengikut Kristus, “Kasihi dan jangan berlaku kasar.” Kasih yang dimaksud adalah kasih yang berasal dari Roh Kudus. Kasih yang dianugerahkan Allah, yang menjadi dasar bagi suami untuk berlaku sebagai kepala keluarga yang mengasihi istri dan tidak melakukan kekerasan yang melukai pasangannya.
Bagaimana kehidupan berelasi Anda dengan pasangan selama ini? Sebagai istri, apakah Anda sudah tunduk kepada suami dengan dasar ketaatan kepada Kristus? Sebagai suami, apakah Anda sudah mengasihi istri dan berlaku baik kepadanya dengan dasar kasih yang Allah berikan? Mari jadikan diri Anda sebagai bagian dari teladan relasi yang mencerminkan pengikut Kristus.
Refleksi Diri:
- Apakah selama ini relasi Anda dengan pasangan sudah menjadi teladan untuk anak-anak atau keluarga besar Anda?
- Apa yang bisa Anda lakukan sebagai pengikut Kristus untuk memberi teladan relasi dalam berpasangan suami-istri?