Tidak Ada Airmata
Wahyu 21:1-4
Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”
- Wahyu 21:4
Sekitar Agustus 2021, saat gelombang pandemi kedua menyerang, saya melewatinya dengan sungguh berat. Baru pertama kali itu saya menerima kabar duka yang bertubi-tubi. Terlalu banyak derita, duka, dan airmata. Banyak malam saya lalui dengan kegelisahan dan terbangun lalu berdoa kepada Tuhan. Bapa tolong dia; Tuhan tolong sahabatku; Tuhan tolong si A. Ya Bapa, terlalu berat untuk dimengerti. Dan saya tak mampu lagi berkata-kata. Hanya airmata yang menetes dan menetes lagi.
Malam itu sambil terisak, seseorang berkata kepada saya, “Tolong doakan agar jangan lagi, cukup sudah derita ini, aku tak sanggup kalau ada anggota keluargaku yang mati lagi.” Derita. Airmata. Ya Tuhan... Saya berdoa dan memohon pertolongan untuk semua orang yang kehilangan mereka yang dikasihi, tanpa sempat bertemu dan melihat untuk yang terakhir kalinya. Saya turut berduka cita bagi mereka yang meninggal karena Covid-19. Biarlah Yesus yang menguatkan dan menghibur mereka.
Airmata hadir ketika kita lahir, pada saat nanti kita meninggal pun disertai dengan airmata. Airmata akan terus ada di dunia sampai nanti kita pulang ke rumah Bapa. Di sanalah baru tak ada airmata. Seperti tertulis pada ayat emas di atas, Tuhan yang menyeka airmata. Di sorga tak ada duka, tak ada perkabungan.
Namun selama di dunia, tangisan, kesedihan, duka, dan airmata akan selalu ada. Menangislah. Tak mengapa karena airmata keluar ketika mulut tak lagi mampu berkata-kata. Allah menciptakan airmata untuk mengungkapkan yang tak mampu terucapkan oleh bibir. Dan dari setiap tetesan airmata, Tuhan Yesus mengerti apa artinya dan Dia memahaminya. Kenapa hidup di dunia ada duka dan airmata? Karena dunia sudah jatuh ke dalam dosa dan supaya kita ingat bahwa dunia ini bukan tempat kita. Dunia ini hanya tempat persinggahan, nanti di sorga sana baru tak akan ada airmata.
Tak mau airmata? Saya juga tak mau. Itu hanya akan terjadi waktu kita pulang ke rumah Bapa. Mau?
Refleksi diri:
- Saat duka mendalam membuat Anda tak mampu berkata-kata, sudahkah Anda datang kepada Yesus yang akan menyeka air mata Anda?
- Apakah Anda yakin bahwa satu hari nanti Anda akan berada di sorga dimana tak ada airmata?