Tidak bisa tidak cerita
Kisah Para Rasul 4:1-22
Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar.
- Kisah Para Rasul 4:20
Kalau kita mendengar khotbah tentang penginjilan, seringkali muncul obrolan berikut, “Kalo makanan enak aja, pasti lu semangat cerita ke orang lain. Masak berita tentang keselamatan yang jauh lebih indah, lu nggak mau cerita?”
Sebenarnya, perbandingan ini kurang tepat karena menceritakan tentang makanan tidaklah menyentuh keyakinan personal seseorang. Tidak mungkin orang yang kita ceritakan tentang makanan akan berkata, “Maaf, Bro menyinggung keyakinan gue, gue sudah punya langganan di restoran A yang tidak bisa tergoyahkan.” Namun kalau bicara iman, itu menyentuh sisi sangat pribadi dari hidup seseorang dan responsnya akan jauh lebih serius dibandingkan kita cerita soal makanan. Jangan pula terlalu cepat kita berkesimpulan, “Tuh khan.. ngga apa-apa kalau kita ngga menginjili, bisa menyinggung orang lain.” Benarkah kita tidak harus memberitakan Injil?
Mari kita belajar dari Petrus, ia sebenarnya berada di posisi yang sedang terjepit. Petrus diancam, dilarang menceritakan tentang Tuhan Yesus. Cari aman adalah yang umum orang lakukan. Gampang bukan untuk diam dan tidak menceritakan sesuatu yang bisa buat kita merana? Namun, buat Petrus tidak sesederhana itu. Menceritakan tentang Yesus itu lebih dari sekadar kewajiban baginya, tapi sudah begitu menyatu dengan hidupnya.
Ada dua hal yang membuat Petrus berpegang pada pendiriannya untuk tetap bersaksi. Pertama, karena pengalamannya. Petrus berkata. “kami lihat dan kami dengar”. Ia menyaksikan Yesus karena berdasarkan pengalaman hidupnya bersama Yesus. Pengalaman tersebut berdampak sangat powerful bagi dirinya. Kedua, bicara soal pengetahuannya. Bukan hanya sisi pengalaman yang membuat Petrus tetap bercerita, tapi ia tahu benar bahwa apa yang Yesus lakukan selama di dunia sesuai dengan yang dinubuatkan di Perjanjian Lama.
Hai saudaraku yang pernah mengalami kuasa Yesus, Anda tidak bisa tidak bercerita tentang Kristus. Menceritakan Yesus bukanlah soal teori atau teknik, tapi didasarkan pada pengalaman Anda diselamatkan-Nya dan perjalanan hidup Anda bersama-Nya. Memang tidak mudah untuk memperkatakan Injil, tapi Roh Kudus pasti menyertai dan memampukan kita. Penginjilan yang berhasil adalah ketika orang percaya menceritakan tentang karya Yesus di dalam hidupnya.
Refleksi Diri:
- Apa yang sering menghalangi Anda untuk menceritakan karya Yesus dalam hidup Anda?
- Apakah Anda sudah mulai berdoa bagi satu orang yang paling Anda rindukan untuk menerima Tuhan Yesus?